- Information
- AI Chat
Was this document helpful?
Laporan praktikum spektrofotometri fosfat BAB 2
Course: Chemical Engineering (TK)
390 Documents
Students shared 390 documents in this course
University: Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Was this document helpful?
2-1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori
2.1.1 Spektrofotometri
Spektrofotometri dapat dibayangkan sebagai suatu perpanjangan dari
penilikan visual dimana studi yang lebih rinci mengenai pengabsorpsian energi
cahaya oleh spesies kimia memungkinkan kecermatan yang lebih besar dalam
pencirian dan pengukuran kuantitatif. Dengan mengganti mata manusia dengan
detektor-detektor radiasi lain, dimungkinkan studi absorpsi di luar daerah spektrum
tampak, dan seringkali eksperimen spektrofotometri dilakukan secara automatik.
Dalam penggunaan dewasa ini, istilah spektrofotometri menyiratkan pengukuran
jauhnya pengabsorpsian energi cahaya oleh suatu sistem kimia itu sebagai fungsi
dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran pengabsorpsian yang
menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Spektrofotometri merupakan
salah satu metode dalam kimia analisis yang digunakan untuk menentukan
komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan kualitatif yang didasarkan pada
interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan peralatan yang digunakan dalam
spektrofotometri disebut spektrofotometer. Cahaya yang dimaksud dapat berupa
cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan materi dapat berupa atom dan
molekul namun yang lebih berperan adalah elektron valensi. Para kimiawan telah
lama menggunakan bantuan warna sebagai batuan dalam mengenali zat-zat kimia.
Spektrofotometri dapat dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang
dengan studi lebih mendalam dari absorbsi energy radiasi oleh macam-macam zat
kimia memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatif nya
dengan ketelitian yang besar
(Underwood, 2002).
Metode pengukuran menggunakan prinsip spektrofotometri adalah
berdasarkan absorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu melalui suatu
larutan yang mengandung kontaminan yang akan ditentukan konsentrasinya.
Proses ini disebut ”absorpsi spektrofotometri”, dan jika Panjang gelombang yang
digunakan adalah gelombang cahaya tampak, maka disebut sebagai “kolorimetri”,
karena memberikan warna. Selain gelombang cahaya tampak, spektrofotmetri juga
menggunakan panjang gelombang pada gelombang ultraviolet dan infra merah.
Prinsip kerja dari metode ini adalah jumlah cahaya yang diabsorpsi oleh larutan
sebanding dengan konsentrasi kontaminan dalam larutan
(Lestari, 2010).
Spektrofotometer sesuai dengan namanya adalah alat yang terdiri dari
spektrometer dan fotometer. Spektrometer ialah menghasilkan sinar dari spektrum
dan panjang gelombang tertentu, sedangkan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau yang diabsorpsi. Jadi spektrofotometer
adalah alat yang digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika energi
tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari panjang