Skip to document

Laporan PKL MANAJEMEN HATCHERY TELUR AYAM BROILER DAN LAYER PARENT STOCK DI PT. EXPRAVET NASUBA MEDAN - Jurnal

Mengenai Isi Laporan secara lengkap dengan Bentuk Jurnal / secara ringkas
Course

management (001)

301 Documents
Students shared 301 documents in this course
Academic year: 2022/2023
Uploaded by:

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

Lampiran 6. Ringkasan Seminar Praktek Lapang

MANAJEMEN HATCHERY TELUR AYAM BROILER DAN LAYER PARENT STOCK DI PT. EXPRAVET NASUBA MEDAN Rauzatul Jannah(NPM. 1905104010) Hendra Koesmara, S., M. (Pembimbing) Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala PENDAHULUAN Latar Belakang Program heactry atau penetasan merupakan faktor dasar dalam usaha peternakan unggas sebagai titik awal dari serangkaian proses pemeliharaan sehingga di perlukan doc yang baik agar ayam dapat berproduksi optimal. Doc yang unggul belum bisa menjadi patokan produktifitas yang tinggi apabila tidak diikuiti dengan manajement proses penangan yang baik, meliputi pencatatan telur, seleksi telur, fumigasi, penyimpanan telur, penetasan telur, dan penanganan DOC Tujuan Tujuan dari pelakasanaan praktek lapang ini adalah untuk mengetahui dan memahami manajemen heactry Telur Ayam Broiler dan Layer Final Stock di PT Expravet Nasuba Patumbak Farm 1 Medan Manfaat Manfaat dari praktik lapangan ini adalah dpat mengetahui manajemen heactry telur pada ayam broiler dan layer, dapat memperoleh ilmu atau pengetahuan baru, dan dapat menerapakan teori yang telah dipeoleh dengan secara langsung.

TINJUAN PUSTAKA Penetasan Penetasan merupakan upaya dalam mempertahankan populasi maupun memperbanyak jumlah daya tetas telur agar dapat diatur segala prosesnya serta dapat menghasilkan DOC yang berkualitas baik. Keberhasilan penetasan buatan tergantung banyak faktor antara lain telur tetas, mesin tetas dan tata laksana penetasan (Suprijatna et al., 2010).

Telur tetas ayam

Telur tetas merupakan telur yang dapat ditetaskan untuk digunakan sebagai bibit yang baik dalam bidang perunggasan, karena telur tetas termasuk peranan yang penting dalam alur peternakan unggas juga sebagai awal yang menentukan kualitas DOC. Telur tetas adalah telur yang dihasilkan oleh induk ayam yang telah dikawini oleh pejantannya, hal ini memiliki daya tetas yang cukup tinggi (Sudradjad, 1995).

Seleksi telur tetas

Telur tetas yang sesuai kriteria dapat ditetaskan / memiliki daya tetas tinggi yaitu: Bentuknya oval, tekstur halus, berukuran sedang, dan cangkang tebal. Bentuk dari telur juga perlu diperhatikan karena juga dapat mempengaruhi bobot tetas, penyerapan suhu pada telur dengan bentuk lancip lebih baik bila dibandingkan dengan telur berbentuk tumpul maupun bulat, hal ini menyebabkan proses metabolisme embrio didalamnya dapat berjalan dengan baik sehingga bobot tetasnya lebih tinggi (North, 1990).

Sanitasi mesin tetas

Sanitasi mesin tetas merupakan suatu langkah awal yang penting pada proses penetasan telur untuk mencegah timbulnya penyakit menular melalui penetasan. sanitasi juga salah satu faktor yang sangat mempengaruhi daya tetas telur.

Fumigasi telur tetas

Fumigasi dilakukan pada saat telur akan diletakan di dalam mesin tetas dengan teknik dan dosis fumigasi yang sesuai, fumigasi telur tetas yang tidak tepat dapat merusak kutikula telur, sehingga penguapan telur dengan densifektan (KMnO4 sebanyak 17,5 gram dan formalin 40% sebanyak 35 ml) merupakan salah satu cara mengurangi kerusakan kutikula (Srigandono, 1997)

Temperatur Mesin Tetas Temperatur mesin merupakan salah satu faktor yang sangat penting pada saat proses penetasan, temperatur yang tidak tepat akan berpengaruh pada rendahnya daya tetas. Telur ayam akan menetas pada penetasan buatan bila tersedia temperatur dalam mesin tetas yang baik pada hari ke – 1 sampai ke – 18. Setelah hari ke – 18 maka masuk ke persiapan

dilaksanakan mulai tanggal 13 Juli 2022 sampai 17 Agustus 2022.

Profil Perusahaan / Instansi Nama Instansi PT Expravet Nasuba Patumbak Farm 1 dengan status milik pribadi, jenis instansi heactry yang memiliki karyawan dan tenaga kerja 62 orang.

PELAKSANAAN KEGIATAN PL DAN PEMBAHASAN

Jenis Kegiatan Yang Dilaksanakan Kegiatan yang dilaksanakan selama Praktek Lapang (PL) mengenai manajemen manajemen hatchery telur ayam broiler dan layer parent yaitu penetasan, seleksi telur, fumigasi telur, candling telur dan pull chick. Hasil Kegiatan Yang Dilaksanakan kegiatan yang diperoleh dari kegiatan praktek lapang adalah wawasan para mahasiswa menjadi lebih luas serta skill para mahaiswa menjadi lebih terlatih khususnya di bidang manajemen hatchery ayam broiler dan layer parent stock. Pembahasan Terhadap Hasil Yang Diperoleh Dalam usaha peternakan sudah banyak cara yang dilakukan para peternak untuk menetaskan telur dengan cara modern diantaranya dengan menggunakan mesin tetas manual maupun mesin tetas otomatis, menetaskan telur dengan mesin penetas biasanya dilakukan oleh peternak dengan pertimbangan memberi kesempatan kepada induk unggas untuk bertelur lebih banyak tanpa dibebani tugas mengeram, selain itu dengan mesin tetas dapat dilakukan penetasan telur dalam jumlah banyak pada satu waktu. Pada prinsipnya penetasan telur dengan menggunakan mesin tetas adalah mengkondisikan telur sama seperti telur yang dierami oleh induknya. Baik itu suhu, kelembaban dan juga posisi telur.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan yang dilaksanakan adalah bahwa seluruh kegiatan yang berlangsung di PT. Expravet Nasuba unit hatchery sudah memenuhi standar operasional prosedur (SOP) yang telah ditetapkan oleh perusahaan sehingga kegiatan bisa berjalan dengan baik sampai dengan ke pemasaran DOC.

Saran

Adapun saran yang bisa diberikan oleh mahasiswa adalah hendaknya mahasiswa lebih aktif dalam bertanya agar pengetahuan dan wawasan dari mahaiswa bisa bertambah dan berkembang serta bisa bermanfaat buat orang banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Mulyantini, N. G. A. 2014. Ilmu Manajemen Ternak Unggas. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Perdana, A. G. 2017. Laporan Magang: Tata Laksana Proses Penetasan Bibit Final Stock Ayam Broiler pada Hatchery Central PT. Satwa Borneo Jaya Kota Singkawang. Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Tanjungpura. Pontianak

Suprijatna, E, U. Atmomarsono dan R. Kartasudjada. 2008. Ilmu Dasar Ternak Unggas. Cetakan ke-2. Penebar Swadaya, Jakarta.

Was this document helpful?

Laporan PKL MANAJEMEN HATCHERY TELUR AYAM BROILER DAN LAYER PARENT STOCK DI PT. EXPRAVET NASUBA MEDAN - Jurnal

Course: management (001)

301 Documents
Students shared 301 documents in this course
Was this document helpful?
36
Lampiran 6. Ringkasan Seminar Praktek Lapang
MANAJEMEN HATCHERY TELUR AYAM BROILER DAN LAYER PARENT
STOCK DI PT. EXPRAVET NASUBA MEDAN
Rauzatul Jannah(NPM. 1905104010)
Hendra Koesmara, S.Pt., M.Sc. (Pembimbing)
Program Studi Peternakan, Fakultas Pertanian, Universitas Syiah Kuala
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Program heactry atau penetasan merupakan faktor dasar dalam usaha peternakan unggas
sebagai titik awal dari serangkaian proses pemeliharaan sehingga di perlukan doc yang baik
agar ayam dapat berproduksi optimal. Doc yang unggul belum bisa menjadi patokan
produktifitas yang tinggi apabila tidak diikuiti dengan manajement proses penangan yang
baik, meliputi pencatatan telur, seleksi telur, fumigasi, penyimpanan telur, penetasan telur,
dan penanganan DOC
Tujuan
Tujuan dari pelakasanaan praktek lapang ini adalah untuk mengetahui dan memahami
manajemen heactry Telur Ayam Broiler dan Layer Final Stock di PT Expravet Nasuba
Patumbak Farm 1 Medan
Manfaat
Manfaat dari praktik lapangan ini adalah dpat mengetahui manajemen heactry telur
pada ayam broiler dan layer, dapat memperoleh ilmu atau pengetahuan baru, dan dapat
menerapakan teori yang telah dipeoleh dengan secara langsung.
TINJUAN PUSTAKA
Penetasan
Penetasan merupakan upaya dalam mempertahankan populasi maupun memperbanyak
jumlah daya tetas telur agar dapat diatur segala prosesnya serta dapat menghasilkan DOC
yang berkualitas baik. Keberhasilan penetasan buatan tergantung banyak faktor antara lain
telur tetas, mesin tetas dan tata laksana penetasan (Suprijatna et al., 2010).