Information
AI Chat

This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.

Modul Pengujian Lentur Material

Modul Pengujian Material, Pengujian Lentur

Course

Fakultas Teknik Industri

37 Documents

Students shared 37 documents in this course

University

Universitas Islam Indonesia

Academic year: 2021/2022

Listed bookEnvironment

Uploaded by:

Anonymous Student

This document has been uploaded by a student, just like you, who decided to remain anonymous.

Universitas Islam Indonesia

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGUJIAN MATERIAL

MODUL 2

PENGUJIAN LENTUR

NAMA : Feryan Taruna Syaputra NIM : 18525110 Kelas : J Asisten : Anggita Adzan Dzuhri Hari / Tanggal : 7 Juli 2021

JURUSAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA

YOGYAKARTA

2 Tujuan

Mahasiswa mampu melakukan pengujian lentur untuk menentukan sifat mekanik bahan.
Mahasiswa mampu menentukan nilai kekuatan lentur dan modulus elastisitas bahan berdasarkan hasil pengujian.

2 Dasar Teori

Pada era saat ini kebutuhan akan material terutama logam sangatlah penting. Besi dan baja merupakan salah satu kebutuhan yang mendasar untuk suatu konstruksi. Dengan berbagai macam kebutuhan sifat mekanik yang dibutuhkan oleh suatu material ialah berbeda-beda. Dengan sifat pada masing-masing material berbeda, maka banyak metode untuk menguji sifat apa sajakah yang dimiliki oleh suatu material tersebut. Logam merupakan unsur kimia yang mempunyai sifat liat, keras, kuat, Penghantar listrik dan panas dan memiliki titik cair tinggi. Logam awalnya berupa bijih logam yang hanya bisa didapat dengan cara penambangan. Ada 2 jenis logam antara lain, logam murni dan non murni (campuran). (Pane FP, 2015) Kuat tarik lentur adalah kemampuan balok beton yang diletakkan pada dua perletakan untuk menahan gaya dengan arah tegak lurus sumbu benda uji, yang diberikan padanya, sampai benda uji patah yang dinyatakan dalam Mega Pascal (MPa) gaya tiap satuan luas. Sebuah balok yang diberi beban akan mengalami deformasi, dan oleh sebab itu timbul momen- momen lentur sebagai perlawanan dari material yang membentuk balok tersebut terhadap beban luar. Tegangan yang timbul selama mengalami deformasi tidak boleh melebihi tegangan lentur ijin untuk bahan dari beton itu. Momen eksternal harus ditahan oleh bahan dari beton, dan harga maksimum yang dapat dicapai sebelum balok mengalami keruntuhan atau patah sama dengan momen penahan internal dari balok. Sistem pembebanan pada pengujian tarik lentur, yaitu benda uji dibebani sedemikian rupa sehingga hanya akan mengalami keruntuhan akibat lentur murni. (Hadi TS, 2016)

Gambar 2.2 Skema Pengujian Lentur (Sumber : Jurnal Pengaruh Bentuk Kampuh Terhadap Kekuatan Bending Las Sudut Smaw Posisi Mendatar Pada Baja Karbon Rendah) Kuat Lentur Batas (ultimate flexure strength) beton atau disebut juga modulus keruntuhan (modulus of rupture) adalah beban maksimum yang tercapai selama pembebanan, hal ini dapat dilihat dari gambar grafik – lendutan.

Gambar 2.2 Grafik Lendutan (Sumber : Jurnal Studi Kuat Lentur Beton Ringan Berserat Kawat Galvanis) Modulus elastisitas sering disebut sebagai Modulus young yang merupakan perbandingan antara tegangan dan regangan aksial dalam deformasi yang elastis. Sehingga modulus elastisitas menunjukkan kecenderungan suatu material untuk berubah bentuk dan kembali lagi kebentuk semula bila diberi beban. hubungan antara beban ataugaya yang diberikan berbanding lurus dengan perubahan panjang bahan tersebut. Ini disebut daerah linier. (Mawahib, 2017)

2 Alat dan Bahan

2.3 Alat : 1. Alat Pengujian Lentur

Gambar 2 Alat Pengujian Lentur (Lab. Bahan Konstruksi Teknik Sipil UII) 2. Shimadzu UMH-30 Universal Testing Machine

Gambar 2 Shimadzu UMH-30 Universal Testing Machine (Lab. Bahan Konstruksi Teknik Sipil UII) 3. Jangka

Gambar 2 Jangka (Lab. Bahan Konstruksi Teknik Sipil UII)

2 Langkah Kerja

Adapun langkah kerja dari praktikum kali ini :

Siapkan benda uji dan amati apakah terdapat bagian yang cacat atau tidak.
Ukur dimensi benda uji menggunakan jangka sorong : panjang, lebar, dan tinggi.
Beri tanda/titik/garis pada benda uji untuk memudahkan pemasangan pada tumpuan.
Pasang benda uji di atas kedua tumpuan dan turunkan penekan hingga menyentuh benda uji.
Ukur jarak tumpuan dan jarak beban terhadap masing-masing tumpuan.
Pasang dial indikator di bawah benda uji untuk mencatat defleksi yang terjadi.
Lakukan pengujian dengan dipandu teknisi/laboran/asisten dengan mencatat semua data hasil benda uji.

2 Analisa dan Pembahasan

2.5 Data Material 1. Jenis benda uji : Besi 2. Total panjang benda uji : 43 cm 3. Jarak Tumpuan (L) : 13 cm 4. Lebar Penampang : 0 cm 5. Tebal Penampang : 0 cm 2.5 Tabel Pengujian Tabel 2. 1 Tabel Pengujian No. Beban (Kgf) Lendutan Dial / Defleksi ( .... X 10-2 mm ) 1 0 0 2 25 30 3 50 70 4 75 600 5 100 1520 6 125 2935

2.5 Hasil Pengamatan Pengujian Beban Maksimum : 125 Kgf Defleksi Maksimum = 2935 X 10-2 mm 2.5 Sketch Benda Uji Setelah Pengujian

Gambar 2.5 Sketch Benda Uji Setelah Pengujian

Gambar 2.5 Grafik Defleksi Asli

Gambar 2.5 Grafik Defleksi

100

150

0 1000 2000 3000 4000

Grafik Beban - Defleksi

2 Kesimpulan

Dari praktikum yang telah dilakulakan dapat ditarik kesimpulan bahwa :

Modulus elastisitas (E) adalah harga kekakuan suatu material pada daerah elastis dan perbandingan tegangan dengan regangan pada daerah elastis.
Dengan mempelajari uji lentur atau uji bending ini, kita dapat mengetahui ketahanan suatu benda atau material terhadap pembebanan yang diberikan.
Dapat mengetahui sifat - sifat yang terjadi pada saat pembebanan mekanik yang dilakukan terhadap benda uji.
Dapat mengetahui kekuatan lentur dan modulus elastisitas pada praktikum uji lentur ini.
Dengan melakukan pengujian lentur maka kita dapat mengetahui sifat dan kekuatan suatu material.
Sifat material yang kita uji yaitu ulet.

Was this document helpful?

Premium

This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.