- Information
- AI Chat
Was this document helpful?
Prosedur Penentuan Sumber Data - Metode Penelitian Kualitatif
Course: Psychology (Gana,2020)
141 Documents
Students shared 141 documents in this course
University: Universitas Islam Indonesia
Was this document helpful?
PROSEDUR PENENTUAN SUMBER DATA
Patton mengatakan bahwa perbedaan penelitian kuantitatif dan kualitatif sangat jelas
terlihat pada cara pengambilan sampelnya. Suatu penelitian kualitatif dapat saja meneliti
secara mendalam kasus tunggal (n = 1) yang dipilih secara purposif, bila memang kasus
tunggal tersebut memenuhi kriteria yang ditetapkan. Sementara itu, penelitian kualitatif
menggantungkan diri pada jumlah sampel yang lebih banyak, dengan teknik pengambilan
sampel yang juga berbeda. Secara mendetail, Patton (Poerwandari, 2013) menguraikan
pedoman pengambilan sampel pada penelitian kualitatif yang harus disesuaikan dengan
masalah dan tujuan penelitian. Berikut beberapa prosedur penentuan sumber data, seperti
diusulkan Patton, yang dalam hemat saya kadang tak dapat dibedakan secara sangat tes satu
dari yang lain:
1. Pengambilan sampel esktrim atau menyimpang
Pendekatan ini berfokus pada kasus-kasus yang kaya dengan informasi, justru karena
mereka berbeda atau menampilkan karakteristik khusus dalam aspek-aspek tertentu.
Kasus yang ‘tidak biasa’ atau khusus dianggap menampilkan ciri-ciri ekstrim, misalnya
sangat berhasil dalam kegiatan yang ditekuni, atau justru selalu gagal. Penelitian yang
diarahkan pada moral kerja institusi dapat secara khusus membandingkan dua institusi
yang menampilkan motivasi kerja tinggi (ekstrim tinggi), dan institusi lain yang
menampilkan motivasi kerja rendah (ekstrim rendah).
Logika yang dipakai adalah: pelajaran dapat dipetik justru dengan meneliti kondisi-
kondisi khusus dan tidak biasa, baik untuk memahami fenomena tertentu maupun untuk
meningkatkan unjuk prestasi program tertentu. Patton mencontohkan suatu studi yang
dilakukan oleh Angela Browne tahun 1987 yang meneliti tentang perempuan-perempuan
korban kekerasan yang kemudian melakukan pembunuhan (dianggap sebagai kelompok
ekstrim atau menyimpang). Studi yang dilakukannya berhasil menampilkan data yang
sangat kuat mengenai fenomena kekerasan, suatu contoh dari geenralisasi eksemplar yang
dapat dihasilkan oleh penelitian kualitatif.
2. Pengambilan sampel berfokus pada intensitas
Logika yang dipakai di sini sama dengan pengambilan kasus ekstrim, yakni untuk
memperoleh data yang kaya mengenai suatu fenomena tertentu. Yang berbeda adalah
sampel bukanlah kasus-kasus ekstrim, melainkan kasus-kasus yang diperkirakan