- Information
- AI Chat
Was this document helpful?
Resiliensi Akademik
Course: Psychology (Gana,2020)
141 Documents
Students shared 141 documents in this course
University: Universitas Islam Indonesia
Was this document helpful?
RESILIENSI AKADEMIK
A. Definisi
Resiliensi adalah kapasitas yang dimiliki oleh individu dalam mempertahankan
kemampuan serta berfungsi secara kompeten dalam menghadapi berbagai permasalahan
atau stresor kehidupan. Sejalan dengan pengertian tersebut, resiliensi akademik dapat
diartikan sebagai resiliensi dalam proses belajar dimana sebuah proses dinamis yang
mencerminkan kekuatan dan ketangguhan seseorang untuk bangkit dari pengalaman
emosional negatif dan pada saat menghadapi situasi sulit yang menekan dalam aktivitas
belajar yang sedang dilakukan. Kajian mengenai resiliensi akademik saat ini berkembang
seiring dengan adanya kesadaran bahwa berbagai tantangan dan kesulitan yang
mendatangkan tekanan psikologis juga dapat ditemui individu di tengah beragamnya
aktivitas di lingkungan pendidikan.
Rirkin dan Hoopman (Henderson & Milstein, 2003; Hendriani, 2019) menjelaskan
bahwa resiliensi akademik merupakan kapasitas seseorang untuk dapat bangkit, pulih, dan
beradaptasi dalam kesulitan, dan mengembangkan kompetensi sosial, akademik, dan
keterampilan untuk terlepas dari stres yang sedang dihadapi. Resiliensi akademik juga
didefinisikan sebagai kemampuan untuk menghadapi setback (kejatuhan), stres, atau
tekanan secara efektif pada kondisi akademik. Resiliensi akademik menggambarkan
bagaimana siswa atau mahasiswa mengatasi berbagai pengalaman negatif atau tantangan
yang sedemikian besar, menekan, dan menghambat selama proses belajar sehingga
mereka mampu beradaptasi dan melaksanakan setiap tuntutan akademik dengan baik.
Definisi lain disampaikan oleh Corsini (Hendriani, 2019) bahwa resiliensi akademik
merupakan istilah yang menggambarkan ketangguhan individu dalam menghadapi
berbagai tugas akademik dalam lingkungan sekolah atau pendidikan. Apabila seorang
siswa yang resilien secara akademik, maka siswa tersebut tidak akan mudah putus asa
dalam menghadapi kesulitan akademik. Siswa akan merasa optimis dan mampu berpikir
positif, meskipun sedang berada dalam situasi yang sulit. Siswa yang resilien memiliki
kepercayaan yang baik bahwa ada solusi atas kesulitan yang dihadapi. Siswa juga akan
merasa tertantang untuk memecahkan berbagai kesulitan akademik yang dimaksud.
Kesulitan-kesulitan tersebut mendorong individu resilien untuk mengerakkan segenap
potensi yang dimiliki agar kompetensinya semakin berkembang ke arah yang lebih baik.