Skip to document

Biografi William James

William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkena...
Course

Bahasa Indonesia

999+ Documents
Students shared 1991 documents in this course
Academic year: 2020/2021
Uploaded by:
246Uploads
76upvotes

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

Biografi William James

William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Jamesjuga terkenal sebagai seorang psikolog. William James menentang pandangan sebelum dia bahwa kesadaran tidak mewujudkan kesatuan lahiriah. Ia justru menyatakan bahwa kesadaran adalah suatu fungsi yang bersumber dari pengalaman murni. Pengalaman murni adalah perubahan-perubahan yang terus dari kehidupan manusia dan akan menjadi bahan refleksi manusia pada masa depan. Oleh karena itu, James menolak adanya kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, dan bersifat tetap serta berdiri sendiri. Menurut James kebenaran selalu dapat diubah dan direvisi oleh pengalaman murni. William James dilahirkan pada 11 Januari 1842 di kota New York, tetapi menghabiskan masa kecilnya di Eropa. Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Setelah mendalami seni selama beberapa tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya. Saat berusia 35 tahun, dia telah menjadi dosen di Universitas Harvard. Dia menjadi instruktur fisiologi dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal, buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada “ Bapak Pendidikan Psikologi Modern” ini.

Ia menikahi Alice Gibbens pada tahun 1878. Pada tahun 1882 ia bergabung dengan Theosophical Society. William James meninggal pada 26 Agustus 1910 saat berusia 68 tahun di Tamworth, New Hampshire. Teori dan Pemikiran William James adalah seorang yang individualis. Didalam bukunya Talks to Teacher tidak terdapat pernyataan mengenai pendidikan sebagai fungsi soisal. Baginya pendidikan lebih cenderung kepada “ organisasi yang ketertarikan mendalam terhadap tingkah laku dan ketertarikan akan kebiasaan dalam tingkah laku dan aksi yang menempatkan individual pada linkungannya”. Teori perkembangan diartikannya sebagai susunan dasar dari pengalaman mental untuk bertahan hidup. Pemikirannya ini dipengaruhi oleh insting dan pengalamannya mempelajari psikologi hewan dan doktrin teori evolusi biologi. Ketertarikan James akan insting dan pemberian tempat untuk itu dalam pendidikan, menjadikan para pembaca bukunya percaya akan salah satu tujuan terpenting didalam pendidikan adalah memberikan kebebasan kepada anak-anak untuk mengikuti instingnya. Yang nantinya akan menjadi peribahasa teori pendidikan. “Bekerjasamalah dengan insting, jangan melawannya”. Pembaca yang lebih teliti dapat menemukan tulisan yang lebih menguatkan akan hal ini, tapi ketidakraguannya ditunjukkannya melalui pernyataan-pernyataannya bahwa persatuan para psikolog telah salah mengenali kekuatan insting didalam kehidupan manusia. Teori James akan insting sangatlah bersifat individualis dan sangatlah kolot pada pelaksanaannya. Mengesampingkan pernyataannya mengenai perubahan insting, yang berlawanan dengan diskusinya pada “Iron Law of Habit/Hukum Utama Kebiasaan” dan keprcayaannya akan tujuan dasar pendidikan sebagai pengembangan awal kebiasaan individual dan kelompok, dalam pembentukan masyarakat yang lebih sempurna. Singkatnya, James menegaskan, dasar dari semua pendidikan adalah mengumpulkan semua insting asli yang dikenal oleh anak-anak, dan tujuan pendidikan adalah organisasi pengenalan kebiasaan seagai bagian dari diri untuk menjadikan pribadi yang lebih baik. Sumbangan James yan paling berpenaruh terhadap metode pendidikan adalah hubungannya dengan susunan kebiasaan.

mewakili “ sifat-sifat empiris”. “dan diwaktu yang sama pragmatisma ada bukan untuk memberikan hasil yang istimewa, melainkan hanyalah sebuah metode”. “Pragmatisma tidak memiliki doma, dan doktrin didalam metodenya”. “Tidak ada hasil yang berbeda, lebih lanjut lagi, tetapi hanyalah sifat-sifat pemahamanlah yang dimaksudkan dari metode pragmatisma”. Sifat-sifat seperti melihat sesuatu sebagaimana adanya, dasar-dasar, “kategori”, pengenalan keinginan; dan melihat jauh ke belakang, sebab-akibat dan fakta.” Pragmatisma merupakan anthropocentis murni, dengan alasan itu pulalah dipakai kata humanisme untuk menggambarkan pragmatisma. Menurut Kantian, pragmatisma adalah humanisme selama tidak mewakili kemampuan berpikir didalam dunia nyata. Sedangkan, menurut Kant, dengan pemahaman dan pemikiran yang lebih jernih, mempercayai kemampuan pemikirian dalam menciptakan gambaran tetap dari bumi (apapun yang menjadi dasarnya), pragmatisma menolak pandangan itu. “Adalah Schilcore (pelopor filsafat pragmatisma) yang menyadari adanya inti dari kenyataan yang dapat dirasakan. Keliatannya sama dengan pandangan Kant, tetapi diantara keduanya ada pemisah yaitu perbedaan mendalam antara rasioanlisme dan empirisme. Berdasarkan hal itulah, semua ketertarikan dan alasan pribadi, dan pemikiran murni dari idealisme Hegel dapat kita katakan tidaklah ada. Alasan tidak menciptakan fakta; hanyalah memberi perintah dan mengelompokkan fakta. Seperti halnya saya menyatakan sesuatu itu benar, dan saya terus menyatakannya sampai sesuatu itu menjadi lebih dari sekedar alasan; Saya menyatakannya dengan pemikiran yang mengingatkan saya akan hubungannya dengan apa yang saya lakukan dan pikirkan. Jalan pemikiran seperti ini, tentu saja, memerikan perhatian khusus teradap masalah yang terdapat pada teori pengetahuan, dan pemikiran lain seperti kebenaran dan kegagalan mendapatkan makna yang berbeda dari paham idealis maupun popular. Perbedaan mendasar antara benar dan salah terdapat pada pelaksanaannya. Suatu pemikiran itu benar jika pemikiran itu berguna, dan salah bila tidak dapat digunakan. Menurut James, penilaian dan hukuman adalah penuntun sedehana dari tingkah laku, sehingga pemikiran akan norma kita tidak bersifat selamanya; lebih kepada menyesuaikan teradap situasi. Dampaknya, perbedaan antara penilaian fakta dan penilaian harga serta perbedaan antara alasan teoris dan alasan praktikal menghilang. Kata-kata “benar”dan “nyata” menyatakan bentuk dari nilai perasaan ketidakbergunaan; dan kata “baik” adalah sebuah penyamaran. Ini adalah bukti dimana James secara tidak sadar membenarkan pendapat Nietzche mengenai kekacauan pemakaian teori norma primordial. Dampak lainnya

adalah, nilai iman kita tidak memerikan bukti mengenai dunia secara keseluruhan; sesuatu benar menurutku jika itu berguna, seperti halnya kebebasan lebih beruna dari pada determinasi. Yang terakhir menghalangi kegiatanku, yang pertama memberi sayap kepadanya. Itulah sebabnya, sifat-sifat iman, atau “keinginan untuk percaya”, yang nantinya diubah oleh James menjadi “Hak untuk percaya”, adalah sebuah mesin kemajuan. Para materialitis harus disalahkan, bukan karena mereka salah, tetapi karena mereka tidak menghasilkan, atau dengan kata lain tidak memberikan hasil yang berguna seperti halnya para idealis, yang mungkin saja salah, tetapi dapat memberikan bukti mengenai kemampuannya memberikan bahan baku yang dibutuhkan oleh sebuah mesin kemajuan

Was this document helpful?

Biografi William James

Course: Bahasa Indonesia

999+ Documents
Students shared 1991 documents in this course
Was this document helpful?
Biografi William James
William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai salah
seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, Jamesjuga terkenal sebagai
seorang psikolog. William James menentang pandangan sebelum dia bahwa kesadaran tidak
mewujudkan kesatuan lahiriah. Ia justru menyatakan bahwa kesadaran adalah suatu fungsi
yang bersumber dari pengalaman murni. Pengalaman murni adalah perubahan-perubahan
yang terus dari kehidupan manusia dan akan menjadi bahan refleksi manusia pada masa
depan. Oleh karena itu, James menolak adanya kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum,
dan bersifat tetap serta berdiri sendiri. Menurut James kebenaran selalu dapat diubah dan
direvisi oleh pengalaman murni.
William James dilahirkan pada 11 Januari 1842 di kota New York, tetapi menghabiskan masa
kecilnya di Eropa. Pendidikan dasarnya tidaklah biasa dan berganti-ganti, dikarenakan
seringnya berpindah dari satu kota ke yang lain dan juga keinginan ayahnya agar dia lebih
berkembang. Dia melewatkan masa pendidikannya disekolah umum dan dari guru bimbingan
pribadinya di Swiss, Prancis, Inggris dan Amerika. Setelah mendalami seni selama beberapa
tahun, dia menyadari bahwa seni bukanlah bidangnya; dan pada tahun 1861 dia masuk ke
Lawrence Scientific School di Cambridge, yang memberikan karir di bidang sains dan
koneksi dengan Universitas Harvard yang terus berlangsung seumur hidupnya. Saat berusia
35 tahun, dia telah menjadi dosen di Universitas Harvard. Dia menjadi instruktur fisiologi
dan anatomi selama 7 tahun, guru besar filsafat selama 9 tahun, dan menjadi guru besar
psikologi sampai 10 tahun terakhir dia mengajar, saat dia kembali lagi mengajar filsafat. Dia
adalah penulis yang produktif dan berbakat dibidang filsafat, psikologi dan pendidikan, dan
pengarunya pada kehidupan pendidikan di Amerika sangatlah mengesankan. Karya terbesar
dan paling berpengaruhnmya, The Principles Of Pshychology (Dasar-dasar Psikologi), yang
diterbitkan tahun 1980, nantinya akan menjadi materi pendidikan modern yang sangat
berpengaruh. Pemikirannya terhadap pendidikan dan pandangannya terhadap cara kerja
pengajar dapat dilihat di karyanya yang terkenal Talks to Teacher. Selain sangat terkenal,
buku-buku ini memberikan pengaruh yang besar terhadap pendidikan dan pengajarnya. Teori
dan praktek pendidikan, adalah hutang terbesar Amerika kepada Bapak Pendidikan
Psikologi Modern” ini.