Skip to document
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.

Sirkulasi Plasenta Praktikum 3 LBM 1 BLOK 12

Tugas ini merupakan salah satu yang digunakan dalam pemenuhan praktikum
Academic year: 2021/2022

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

SIRKULASI PLASENTA

Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah setelah lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil melalui perantaraan plasenta. Plasenta merupakan jaringan dinding rahim dengan jonjot-jonjot yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran zat dimana zat yang diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan. Plasenta terbentuk pada minggu ke 8 kehamilan dan merupakan bagian konsepsi yang menempel pada endometrium uterus serta terikat kuat sampai bayi lahir. Fungsi plasenta antara lain: menyediakan makanan untuk janin yang diambil dari darah ibu, bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen darah janin, menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang mikroorganisme penyebab penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh janin.

Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii, foramen ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis. Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah dari plasenta ke peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak mengandung nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh darah yang menghubungkan vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale yaitu suatu lubang antara atrium kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup setelah janin lahir. Duktus arteriosus botalli yaitu pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Sedangkan arteri umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke plasenta. Kedua arteri dan vena umbilikalis terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).

Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan sendiri-sendiri dan antara keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak dan ekstrakardiak. Untuk memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi, dan ekskresi, janin memerlukan sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda dengan sirkulasi bayi, dimana sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan secara seri.

Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relatif yang cukup (pO2=30 mmHg) mengalir dari plasenta melalui vena umbilikalis (Gambar 2). Separuh jumlah darah ini mengalir ke hati, dan melalui vena hepatika ke vena cava inferior, sedangkan sisanya melalui ductus venosus langsung (memintas hati) ke vena cava inferior, yang juga menerima darah dari tubuh bagian bawah. Sebagian besar darah dari vena cava inferior mengalir ke dalam atrium kiri melalui

formen ovale, selanjutnya ke ventrikel kiri yang kemudian dipompa memasuki aorta asendens dan sirkulasi koroner. Dengan demikian sirkulasi otak dan sirkulasi koroner mendapat darah dengan pO2 yang cukup.

Sebagian kecil darah dari vena cava inferior memasuki ventrikel kanan melalui katup trikuspid. Darah yang kembali dari leher dan kepala janin mengandung O2 sangat rendah (pO2 = 10 mmHg) memasuki atrium kanan melalui vena cava superior, dan bergabung dengan darah dari sinus koronarius menuju ventrikel kanan, selanjutnya ke arteri pulmonalis. Pada janin hanya 15% darah dari ventrikel kanan yang memasuki paru, selebihnya melewati duktus arteriosus menuju aorta desendens, bercampur dengan darah dari aorta asendens. Darah dengan kandungan oksigen yang rendah ini akan mengalir ke organ-organ tubuh sesuai dengan tahanan vaskuler masing- masing, dan juga ke plasenta melalui arteri umbilikalis yang keluar dari arteri iliaka interna.

Dari gambaran sirkulasi tersebut, aorta asendens menerima darah yang jauh lebih sedikit daripada aorta desendens yang selain menerima darah dari aorta asendens juga dari duktus

Was this document helpful?
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.

Sirkulasi Plasenta Praktikum 3 LBM 1 BLOK 12

Was this document helpful?

This is a preview

Do you want full access? Go Premium and unlock all 3 pages
  • Access to all documents

  • Get Unlimited Downloads

  • Improve your grades

Upload

Share your documents to unlock

Already Premium?
SIRKULASI PLASENTA
Sirkulasi darah janin selama dalam kandungan tidak sama dengan sirkulasi darah setelah
lahir atau pada orang dewasa, karena paru janin belum berkembang sehingga oksigen diambil
melalui perantaraan plasenta. Plasenta merupakan jaringan dinding rahim dengan jonjot-jonjot
yang mengandung banyak pembuluh darah, merupakan tempat pertukaran zat dimana zat yang
diperlukan diambil dari darah ibu dan yang tidak berguna dikeluarkan. Plasenta terbentuk pada
minggu ke 8 kehamilan dan merupakan bagian konsepsi yang menempel pada endometrium
uterus serta terikat kuat sampai bayi lahir. Fungsi plasenta antara lain: menyediakan makanan
untuk janin yang diambil dari darah ibu, bekerja sebagai paru janin dengan menyediakan oksigen
darah janin, menyingkirkan sisa pembakaran dari janin serta sebagai penghalang mikroorganisme
penyebab penyakit yang akan masuk ke dalam tubuh janin.
Sistem sirkulasi darah janin meliputi vena umbilikalis, duktus venosus arantii, foramen
ovale, duktus arteriosus botalli, dan arteri umbilikalis. Vena umbilikalis yaitu pembuluh darah
yang membawa darah dari plasenta ke peredaran darah janin, darah yang dibawanya banyak
mengandung nutrisi dan oksigen. Duktus venosus arantii, pembuluh darah yang menghubungkan
vena umbilikalis dengan vena cava inferior. Foramen ovale yaitu suatu lubang antara atrium
kanan dan kiri, lubang ini akan tertutup setelah janin lahir. Duktus arteriosus botalli yaitu
pembuluh darah yang menghubungkan arteri pulmonalis dengan aorta. Sedangkan arteri
umbilikalis yaitu pembuluh darah yang membawa darah janin ke plasenta. Kedua arteri dan vena
umbilikalis terbungkus dalam suatu saluran yang disebut duktus umbilikalis (tali pusat).
Perjalanan sirkulasi janin bersifat pararel yang artinya sirkulasi paru dan sirkulasi
sistemik berjalan sendiri-sendiri dan antara keduanya dihubungkan oleh pirau intrakardiak dan
ekstrakardiak. Untuk memenuhi kebutuhan respirasi, nutrisi, dan ekskresi, janin memerlukan
sirkulasi yang berbeda dengan sirkulasi ekstrauterin. Kondisi ini berbeda dengan sirkulasi bayi,
dimana sirkulasi paru dan sirkulasi sistemik berjalan secara seri.
Pada janin sirkulasi darah dengan oksigen relatif yang cukup (pO2=30 mmHg) mengalir
dari plasenta melalui vena umbilikalis (Gambar 2). Separuh jumlah darah ini mengalir ke hati,
dan melalui vena hepatika ke vena cava inferior, sedangkan sisanya melalui ductus venosus
langsung (memintas hati) ke vena cava inferior, yang juga menerima darah dari tubuh bagian
bawah. Sebagian besar darah dari vena cava inferior mengalir ke dalam atrium kiri melalui

Why is this page out of focus?

This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.