Skip to document
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.

1. Metode Penelitian DKV

this module show how to do research method with design perspective
Course

desain komunikasi visual

120 Documents
Students shared 120 documents in this course
Academic year: 2021/2022
Uploaded by:
Anonymous Student
This document has been uploaded by a student, just like you, who decided to remain anonymous.
Tun Abdul Razak University

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

1

MODUL PERKULIAHAN

Metode

Penelitian

DKV

Latar Belakang dan

Pengertian Umum Metode

Penelitian DKV

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Dikutip Oleh Desain dan Seni Kreatif Metode Penelitian

DKV 01

W231700014 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S

h

Abstract Kompetensi

Modul ini membahas, menguraikan, dan menjelaskan tentang pengertian umum Metode Penelitian DKV : Pengertian, tujuan, dan tugas- tugasnya.

Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian, objek-objek, kedudukan, dan hubungan metode penelitian dengan hal yang terkait.

Pembahasan

Menilik Sejarah Penelitian Ilmu-ilmu Huamaniora Sejarah penelitian Indonesia, khususnya dalam ranah ilmu-ilmu humaniora, tidak dimulai dari bidang penelitian itu sendiri. Maksudnya, peneliti yang mula-mula bukan ia yang berprofesi sebagai peneliti. Sejarah memang mencatat nama seorang peneliti dari dunia akademik, yakni Husein Djayadiningrat. Djayadiningrat adalah orang pertama peraih gelar doktor di negeri ini. la lulus dari Universitas Kerajaan di Leiden pada tahun 1913. Penelitian akademikn yang berupa disertasi berjudul Critische Beschouwing van de Sadjarah Banten, ditulis di bawah bimbingan Snouck Hurgronje, seorang orientalis yang namanya sangat populer dalam sejarah Indonesia. Tidak berhenti sampai di situ, Djayadiningrat terus melanjutkan aktivitasnya dalam bidang penelitian, di samping mengajar dan menulis buku. Artikelnya dimuat pada Bijdragen tot de taal-, land- en volkenkunde, sebuah jurnal prestisius kala itu. Pada tahun 1924 Djayadiningrat diangkat menjadi guru besar hukum di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta)'. Karena sepak terjangnya dalam dunia penelitian dan pendidikan sedemikian, Djayadiningrat mendapat predikat sebagai Bapak Metode Penelitian Sejarah Indonesia, Namun, Djayadininrat bukan orang pertama yang meneliti dan menulis artikel ilmiah, jika sebagai akademisi ia merupakan orang kesatu, di luar kampus kita menemukan sosok lain terlebih dahulu. Sebut saja, misalnya, R Kartini. Putri Bupati Jepara ini juga ramah pada ranah ilmiah, la adalah perempuan pemikir, Sebagaimana diketahui, (sebagian) surat- suratnya yang terkumpul dalam Door Duisternis Tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang) telah sangat populer di masyarakat. Kartini adalah pemikir feminisme awal di Indonesia 2. Kartini juga telah menulis artikel ilmiah di jurnal yang sama dengan Djayadiningrat di atas. Pada jurnal tersebut, tulisan Kartini bahkan mendahului artikel Djayadiningrat. Selain Kartini, tokoh yang menarik disebut, yang berhubungan erat dengan tema buku ini, adalah Raden Saleh Syarief Bastaman, seorang iman. Jauh-jauh hari sebelum Djayadini-ngrat aktif dalam dunia ilmiah, Raden Saleh telah menekuni bidang penelitian. Harsja W. Bac-htiar 3 bahkan mengategorikan Saleh sebagai ilmuwan. Dalam cacatan Bachtiar, Raden Saleh antara lain aktif di Leopoldinische Carolinische Deutsche Akademie der Natureforscher sebuah lembaga ilmu pengetahuan di Dresden yang bidang garapannya sama dengan Kebun Botani Reinwardt di Bogor dan Bataviasche Genootschap voor Kunsten en Weterschappen (Masyarakat Batavia untuk Seni dan lImu Pengetahuan).

2021 2 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M.Sn Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

Pada tema pengertian umum ini, dimaksudkan sebagai menambah pengetahuan dasar sebelum dilakukan penelitian oleh seorang atau sekelompok peneliti. Sebelum masuk ke bagian terdalam pada metodologi penelitian atau metode penelitian, maka sangat perlu adanya sebuah pengantar sebagai uraian pengertian umum metode penelitian. Pengantar yang menjelasakan secara lengkap apa itu metode penelian, bagaiaman proses pembentukannya, dan apa-apa saja pembagian tugasnya, merupakan perlu diperhatikan dalam sebelum melakukan penelitian di lapangan. Di dalam metodologi penelitian dibahas metode-metode yang merupakan pendekatan praktis dalam penelitian ilmiah. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan bagi setiap peneliti mengetahui suatu peristiwa atau keadaan yang diinginkannya. Sebelum dibicarakan lebih lanjut tentang metode penelitian, akan dibahas terlebih dahulu motivasi dilakukan penelitian. Penelitian dilakukan tidak lepas dari ilmu tentang penelitian yang sudah dicoba dan diatur menurut aturan serta urutan secara menyeluruh dan sistematis. Ilmu lahir karena adanya sifat keingintahuan seseorang terhadap masalah yang memerlukan pemecahan. Permasalahan itu sendiri dapat dipecahkan melalui penggalian data atau informasi yang menunjang, dan dari sinilah timbul teori-teori tentang permasalahan tertentu yang dapat digunakan untuk menghadapi masalah yang serupa. Penerapan suatu teori terhadapa suatu permasalahan memerlukan metode khusus yang dianggap relevan dan membantu memecahkan permasalahan. Metode berasal dari Bahasa Yunani: methodos yang berarti cara atau jalan. Jadi metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat dipahami objek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan permasalahan. Penelitian adalah terejamahan dari bahasa Inggris: research yang berarti usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang dilakukan dengan suatu metode tertentu dan dengan cara hati-hati, sistematis, serta sempurna terhadap permasalahan, sehingga dapat digunakan untuk meneyelesaikan atau menjaawab masalahnya.

Metode penelitian merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Di dalam penelitian dikenal adanya beberapa macam teoti untuk menerapkan salah metode yang relevan terhadap permasalahan tertentu, mengingat bahwa tidak semua permasalahan yang dikaitkan dengan kemampuan si peneliti, biaya, dan lokasi dapat diselesaikan dengan sembarang metode penelitian. Dengan pertimbangan tersebut oleh penulis hal ini akan dibahas secara khusus pada bagian berikut.

Penelitian dapat dilakukan secara berkelompok atau sendirian dengan berbagai pertimbangan dan keperluan, misalnya penelitian yang dilakukan untuk melengkapi suatu

2021 4 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M.Sn Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

persyaratan studi yang sedang ditempuhnya dan diharuskan untuk dilakukan secara mandiri. Pertimbangan-pertimbangan lain di luar teknis penelitian tidak dapat dipakai sebagai landasan/pegangan atas kemandirian tersebut.

Penelitian dapat pula dilakukan secara berkelompok, terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih dengan tugasnya masing-masing atau diselesaikan secara kelompok atas segala unit permasalahan yang timbul dan dikhendaki. Penelitian yang dilakukan secara berkelompok misalnya: penelitian yang dilakukan oleh suatu instansi atau lembaga.

  1. Awal Perkembangan Metodologi Desain

Telaah mengenai metodologi desain dimulai antara dasawarsa 1950 sampai 1960-an, diawali di negara-negara industri maju, terutama Inggris dan Amerika (Imam Buchori Z., "Desain, Sains Desain, dan Sains Tentang Desain", Simposium Internasional Ilmu Desain di ITB, 2005). Diawali dengan pelaksanaan beberapa konferensi mengenai metode desain dalam waktu yang hampir bersamaan di Inggris, Amerika dan (saat itu) Czechoslovakia, yang kemudian berlanjut dengan bergabungnya sejumlah pakar dan pemerhati sehingga menjadi suatu kelompok perintis yang mampu mengembangkan pemikiran-pemikiran tentang metodologi desain Jones, 1979). Pada awalnya istilah design dan designing mengandung pengertian yang terbatas pada aktivitas para arsitek, ahli teknikm dan para perancang bidang lain yang menghasilkan gambar yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan pembuatan sebuah barang (karya desain). Melalui riset tentang masalah desain (1987), Axel von Saldem telah menemukan bahwa pada akhir Abad 16 di Italia terdapat kata disegno interno yang berarti konsep untuk karya yang akan dilaksanakan, dan kata disegno esterno yang berarti karya yang sudah dilaksanakan (Burdek dalam Widagdo, "Estetika dalam Perjalanan Sejarah - Arti dan Peranannya dalam Desain", Simposium Internasional IImu Desain, di ITB, 2005), Dari sinilah asal kata design atau desain. Yang jelas, dalam pengertian awal, kata desain selalu mengandung penekanan pada dihasilkannya gambar rencana (drawing). Perkembangan mutakhir dunia yang semakin kompleks, inklusif dan terbuka, tuntutan kebutuhan hidup yang semakin beragam, menyebabkan aktivitas perancangan dan perencanaan atau desain tidak lagi bertujuan menghasilkan benda-benda kongkret yang bersifat fisik (tangible), melainkan juga meluas pada sesuatu yang bersifat konseptual bukan- (intangible), antara lain sistem pola kerja, panduan kerja atau Term of Reference (TOR), pilihan alternatif kebijakan, dan lainnya. Format penampilannya, selain berbentuk gambar, juga berbentuk pertelaan tertulis, skema / diagram, model matematik, tabel, dan yang lainnya. Metodologi desain terutama menelaah jalan pikiran yang menghasilkan konsep-konsep yang mendasari ditetapkannya suatu keputusan desain.

2021 5 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M.Sn Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

Gambar 2: The Scientific Method Sumber: Science Education, 2020.

  1. Pemikiran tentang Desain a. Apakah desain itu? Berikut ini pendapat para ahli tentang desain yang diharapkan dapat memberikan gambaran tentang apakah desain itu, seperti yang disebutkan oleh Ughanwa dan Baker (1989) dalam buku The Role of Design in International Competitive ness:

 Kegiatan pemecahan masalah terarah yang baik (Archer, 1965); Merancang sebagai inisiasi perubahan dalam hal-hal buatan manusia (Jones 1970); Desain adalah inti dari inovasi, ketika sebuah proyek baru dibayangkan, dirancang, dan dibentuk dalam bentuk prototipe (OECD, 1982); Proses mengubah ide menjadi informasi yang mendasari sebuah produk dapat dibuat (SERC, 1983); Menyimulasikan apa yang ingin kita buat (atau lakukan), sebelum kita membuat (atau melakukannya)sebanyak yang diperlukan untuk merasa percaya diri dalam hasil akhir (Booker, 1964); Desain dimulai dan berakhir dengan pelanggan, dan desainer berada di arus utama dalam menerjemahkan ide menjadi perangkat keras untuk mendapatkan uang (Turner, 1968)

2021 7 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M.Sn Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

Merangkum pendapat-pendapat tersebut, maka bisa dikatakan "Desain adalah pemecahan masalah, dimulai dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan, berfungsi sebagai inisiasi perubahan pada hal-hal buatan manusia, dan merupakan inovasi yang mengubah ide menjadi informasi melalui simulasi." Desain sebagai pemecahan masalah, dengan melihat dan mengkaji fenomena yang terjadi pada masyarakat, akan mengerucut pada permasalahan yang akan dipecahkan melalui desain. Sedikit perbedaan dengan seni yang merupakan pengejawantahan dari cita- cita, ide, atau ungkapan rasa dari seniman, desain memiliki arahan atau batasan yakni persoalan yang dihadapi oleh pelanggan, dalam hal ini bukan hanya pelanggan perorangan, melainkan juga komunitas, institusi, bahkan negara. Pelanggan dalam hal ini berfungsi sebagai sponsor dari proyek yang dikerjakan oleh desainer. Inisiasi perubahan pada hal-hal buatan manusia dilakukan dengan mempelajari wujud produk-produk sejenis yang sudah ada atau sudah pernah dibuat sebelumnya. Dalam hal ini desain menciptakan sesuatu yang baru, yang dapat memecahkan masalah berdasarkan analisis terhadap produk-produk yang sudah pernah dibuat. Desain merupakan simulasi dari benda yang akan diproduksi. Simulasi ini dapat beberapa kali dilakukan dengan memperhitungkan berbagai pengujian hingga mendekati benda sebenarnya. Prinsip yang dapat dianut pada desain cetakan adalah sebuah kesalahan akan berlipat sesuai jumlah yang dicetak. Contohnya dalam pembuatan brosur, jika ada sebuah kesalahan pada final artwork yang dicetak 10 ribu lembar, maka kesalahan akan terjadi 10 ribu kali. Maka dari itu desain harus dibuat secermat mungkin. Dalam keilmuan desain komunikasi visual permasalahannya adalah bagaimana menyampaikan pesan utama melalui visual, karena sifat gambar adalah sangat segera. Gambar menyampaikan pesan dengan sangat cepat, gambar mewakili seribu kata, gambar dapat memiliki berbagai makna, gambar dalam suatu iklan memiliki fungsi persuasi. Tampilan gambar yang mendekati kenyataan makin memudahkan persuasi kepada masyarakat. Gambar bukan hanya representasi produk, tetapi juga figur yang memperagakan pesan iklan juga akan membuatnya menjadi makin membujuk.

b. Tahapan dalam Pemikiran Desain (Design Thinking): Define - Research – Ideate – Proto type - Select - Implement - Learn. (Ambrose & Harris, 2010). Penelitian (Research) Bagian ini merupakan tahap tempat informasi dikumpulkan untuk membantu menghasilkan ide-ide desain. Ini termasuk profil konsumen dan definisi kelompok sasaran, informasi kuantitatif dan kualitatif, serta umpan balik dari proyek sebelumnya. Setelah brief ditetapkan dan disepakati, seorang desainer mulai

2021 8 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M.Sn Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

keadaan atau fakta yang ada menuju ke kemungkinan-kemungkinan yang dapat dicapai pada waktu yang akan datang. 8. E. Matchett (Inggris, 1966, 1968) The optimum solution to the sum of the true needs of a particular set of circumstances (Solusi optimum atas sejumlah tuntutan kebutuhan nyata dari suatu keadaan tertentu yang diinginkan). 9. Imam Buchori Zainuddin, Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB (2005) dalam bidang keseni-rupaan: Upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria (atau kondisi yang diinginkan), bersifat humaniora. Dalam hal ini bentuk menjadi tujuan. Dalam bidang rekayasa: Upaya mencari inovasi dengan menciptakan suatu produk baru yang memenuhi kriteria efektivitas teknis dan berasaskan efisiensi. Dalam hal ini bentuk adalah akibat. Tidak mudah untuk menarik kesimpulan yang dapat mengakomodasi pendapat semua pakar tersebut secara utuh. Namun secara umum dan sederhana, untuk keperluan telaah selanjutnya dalam tulisan ini dapat disimpulkan salah satu pengertian aktivitas desain sesuai dengan pendapat Christopher Jones: The initiation of change in man-made things / Upaya melakukan perubahan pada barang-barang ciptaan manusia (C. Jones, Design Methods, 1969, hal).

Gambar 3: The Solution to the Problem Analysis Sumber: Analyteguru, 2020.

2021
0

Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M. Metode Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

3 Lingkup Keahlian Desain dan Organisasi Profesi Desain dalam pengertian visual (keseni-rupaan) meliputi tiga bidang utama, yaitu Desain Produk, Desain Komunikasi Visual (Desain Grafis), dan Desain Interior. Hal ini tercermin pada struktur bidang studi di banyak perguruan tinggi bidang desain yang membedakannya dari bidang studi Seni Rupa Murni (Fine Art) dan Kria (Craft). Ada tiga organisasi profesi tingkat international bidang desain, yaitu:

  1. 1 (International Council of Graphic Design Associations),
  2. ICSID (International Council of Societies of Industrial Design), dan
  3. IFI (International Federation of Interior Architects / Interior Designers). Pada tahun 1983 ketiga organisasi profesi ini melaksanakan kongres gabungan di kota Hamburg (saat itu Jerman Barat). Kongres ini menghasilkan berbagai ketetapan berkaitan dengan aktivitas profesi desain. Salah satunya adalah Kode Tata Laku Profesi Desainer (Professional Code of Conduct). Kode tata laku ini berlaku bagi semua desainer yang tergabung dalam ketiga asosiasi profesi tersebut, termasuk desainer Indonesia. Kode tata laku ini mengatur atau memberi rambu-rambu tanggung jawab moral bagi para desainer yang meliputi:  Tanggung jawab terhadap lingkungan,  Tanggung jawab terhadap klien,  Tanggung jawab terhadap desainer lain,  Tanggung jawab terhadap honorarium (design fee),  Tanggung jawab terhadap kompetisi/sayembara,  Tanggung jawab terhadap publikasi.
2021
1

Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S., M. Metode Penelitian DKV Bpbael.mercubuana.ac/iro Bahan Ajar eLearning dan MKCU

Was this document helpful?
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.

1. Metode Penelitian DKV

Course: desain komunikasi visual

120 Documents
Students shared 120 documents in this course
Was this document helpful?

This is a preview

Do you want full access? Go Premium and unlock all 12 pages
  • Access to all documents

  • Get Unlimited Downloads

  • Improve your grades

Upload

Share your documents to unlock

Already Premium?
1
MODUL PERKULIAHAN
Metode
Penelitian
DKV
Latar Belakang dan
Pengertian Umum Metode
Penelitian DKV
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Dikutip Oleh
Desain dan Seni Kreatif Metode Penelitian
DKV 01 W231700014 Dr. Sujud Puji Nur Rahmat, S.Sn.
h
Abstract Kompetensi
Modul ini membahas, menguraikan,
dan menjelaskan tentang pengertian
umum Metode Penelitian DKV :
Pengertian, tujuan, dan tugas-
tugasnya.
Mahasiswa mampu memahami dan
menjelaskan pengertian, objek-objek,
kedudukan, dan hubungan metode
penelitian dengan hal yang terkait.

Why is this page out of focus?

This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.

Why is this page out of focus?

This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.

Why is this page out of focus?

This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.

Why is this page out of focus?

This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.