- Information
- AI Chat
Galaukoma + dapus - makalah ini berisi tentang definisi galukoma, anatomi, pencegahan dan asuhan
Keperawatan medikal bedah
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Preview text
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH III
“KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN GLAUKOMA”
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Keperawatan Medikal Bedah III dengan Materi " konsep dan Asuhan keperawatan Glukoma ”. Makalah ini di susun sebagai satu persyaratan kelulusan mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III di program sarjana FIK UMJ. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin
Jakarta, 23 September 2020
Kelompok 1
C. Tujuan
Untuk nengetahui Apakah yang dimaksud dengan glukoma
Untuk mengetahuiApa Saja Penyebab dari glukom
Untuk mengetahui apa saja macam-macam dari glukoma
Untuk mengetahui Bagaimana penatalaksanaan dari glukoma
Untuk mengetahui Apa saja tanda dan gejala glukoma
Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan pada pasien glukoma
BAB II
Tinjauan teori
A. Definisi glukoma
Glaukoma merupakan sekumpulan gangguan okular yang ditandai dengan peningkatan
tekanan intraokular, atrofi saraf optik dan kehilangan lapang pandang. Glaukoma diperkirakan
menyebabkan kebutaan pada 80 orang di Amerika serikat. Insiden glukoma sekitar 1,5% dan
pada ras kulit hitam berusia 45 sampai 65 tahun prevalensi meningkat 5 kali lipat dibanding kulit
putih dengan rentang umur yang sama. Pada kebanyakan kasus, kebutaan dapat dicegah dengan
pemberian terapi dini.
B. Klasifikasi
Beberapa terminologi untuk mendeskripsikan tipe glaukoma:
- glaukoma primer dan sekunder mengacu pada apakah penyakit terjadi sendiri atau disebabkan
gangguan yang lain. Glaukoma sudut terbuka primer merupakan bentuk yang paling umum,
gangguan ini merupakan gangguan multifaktorial yang sering didapatkan secara genetik,
bilateral, onsep tiba-tiba, dan progresnya lambat. Tipe glaukoma ini sering disebut sebagai
"pencuri di malam hari" karena tidak ada manifestasi klinis awal yang menjadi penanda kehilangan penglihatan titik aliran humor aqueous/cairan mata (aqueous humor) menjadi lebih
lambat atau terhenti karena obstruksi jaringan trabekular.
Akut dan kronis dimaksudkan onset dan durasi penyakit
Terbuka (sudut lebar) dan tertutup (sudut sempit) digunakan untuk mendeskripsikan lebar
sudut antara iris dan kornea, sudut kamera okuli anterior yang sempit secara anatomis menjadi
predisposisi untuk mengalami onset akut glaukoma sudut tertutup. suatu serangan akut glaukoma
sudut tertutup pada terjadi hanya pada satu mata pada sudut kamera okuli yang secara anatomis sempit. Serangan terjadi karena hambatan mendadak sudut anterior karena dasar iris.
- Bentuk glaucoma yang lain. glaukoma tekanan normal mirip dengan glaukoma sudut terbuka
titik pada tipe glaukoma ini, saraf optik mengalami kerusakan walaupun tekanan intraokular
tidak tinggi. Glaukoma sekunder dapat terjadi akibat trauma yang mengganggu aliran humor
Aquous.
kedalaman sudut ruang okuli anterior dan untuk memeriksa lingkar sudut pada perubahan sistem
jaringan filtrasi.
E. Penatalaksanaan
Tujuan penatalaksanaan adalah untuk memfasilitasi aliran humor aqueous melalui saluran
yang ada dan mempertahankan tekanan intraokular pada tingkat yang aman untuk mencegah kerusakan lanjut saraf optik. jika tekanan intraokular sangat tinggi maka harus segera diturunkan
untuk mempertahankan penglihatan. jika penglihatan menghilangkan tujuan penatalaksanaan
adalah untuk memperbaiki kemandirian klien.
- Manajemen medis
Mengurangi tekanan intraokular (meningkatkan aliran humor Aquous) Tekanan intraokular dapat
dikurangi dengan meningkatkan aliran humor aqueous. pada glaukoma sudut sempit, pupil
dikonstruksikan dengan memberikan miotik topikal atau epinefrin, yang dapat membuka kanalis schlemm dan melancarkan aliran humor Aquous. produksi humor aqueous juga dapat dikurangi
dengan menggunakan penyekat beta atau agen Alfa adrenergik atau inhibitor karbonat anhidrase
oral.
- Manajemen keperawatan pada klien medis
Pengkajian
pengkajian keperawatan meliputi menggali data demografis umur dan ras karena glukoma sudut terbuka lebih sering terjadi pada klien berumur lebih dari 40 tahun dan ras kulit hitam.
Tentukan apakah ada riwayat glaukoma pada keluarga atau masalah mata yang lain dan apakah
kalian pernah mengalami pembedahan mata, infeksi, atau trauma. penting untuk membuat
sebuah daftar akurat mengenai obat-obatan yang sedang dikonsumsi karena beberapa obat
sistemik seperti antihistamin dapat melebarkan pupil, meningkatkan risiko glaukoma sudut
tertutup. Selalu perhatikan riwayat reaksi alergi terutama terhadap obat atau zat pewarnaan.
Minta klien untuk mendeskripsikan semua perubahan pada penglihatan. Walaupun manifestasi glaukoma sudut terbuka primer terjadi mendadak, klien dapat mendeskripsikan bintik buta pada
daerah perifer dan penurunan ketajaman penglihatan disertai penurunan sensitifitas terhadap
kontras. ketajaman penglihatan yang menurun dan tidak dapat dikoreksi biasanya terjadi ketika
terdapat kerusakan saraf optik.
Jika klien telah diketahui menderita gangguan penglihatan karena glaukoma, kaji apakah klien
dapat menghadapi gangguan ini. Walaupun seseorang dapat beradaptasi pada gangguan
penglihatan dengan berbagai cara, biasanya tetap muncul rasa sedih dan kehilangan pada berbagai tahap penyakit. klien dapat mengalami kecemasan selama pemeriksaan karena takut
atas terjadinya kehilangan penglihatan yang lebih luas. Kaji persepsi klien terhadap glaukoma
dan efeknya pada kualitas hidup. Bantu klien mengidentifikasi kemampuan adaptasi yang efektif
yang telah dipakai sebelumnya.
Diagnosis, hasil yang diharapkan, dan intervensi
Diagnosis: gangguan persepsi sensori (visual).
peningkatan tekanan intraokular mengganggu fungsi saraf optik dan menurunkan kemampuan
penglihatan. Diagnosis keperawatan gangguan persepsi sensori (visual) berhubungan dengan
kehilangan penglihatan lebih tepat digunakan jika gangguan penglihatan merupakan masalah
baru bagi klien.
Hasil yang diharapkan : klien akan mempertahankan penglihatan sebaik mungkin, melaporkan
tidak ada peningkatan kehilangan penglihatan, adaptasi pada kehilangan penglihatan, dapat
melaksanakan aktivitas harian dan menyadari komplikasi manifestasi klinis.
Intervensi : yakinkan klien walaupun penglihatan telah hilang dan tidak dapat diperbaiki,
kerusakan lanjut dapat dilakukan sebagai usaha pencegahan.
Diagnosis: berduka
Kehilangan penglihatan pada glaukoma tidak dapat diperbaiki. Walaupun dengan
penatalaksanaan medis maupun bedah yang paling agresif, kehilangan penglihatan tetap
berlanjut. Diagnosis keperawatan adalah berduka berhubungan dengan kehilangan penglihatan penglihatan yang signifikan akan membutuhkan penerimaan dan
adaptasi, baik bagi klien maupun keluarganya.
Hasil yang diharapkan: klien akan mengekspresikan kesedihan, mendeskripsikan kehilangan
penglihatannya, dan membagi kesedihannya kepada orang lain.
Intervensi : kaji faktor-faktor penyebab dan yang berkontribusi yang mungkin menunda
kesedihan dan mempererat kedekatan keluarga. stigma sosial kebutaan mendasari kecemasan
klien yang mengalami kehilangan penglihatan atau potensial untuk mengalami kehilangan penglihatan. kehilangan penglihatan total mengisolasi seseorang di dalam kenyataan yang
berbeda titik walaupun kebanyakan klien berhasil direhabilitasi, beberapa kehilangan penglihatan
bersifat permanen. Beberapa orang tetap terisolasi secara sosial dengan berbagai sebab. kesan
bahwa seseorang yang buta patut untuk dikasihani dan harus menerima bantuan dari orang lain
sering mengganggu klien.
Gunakan komunikasi terapeutik untuk menunjukkan empati karena klien mengalami kehilangan
berhubungan dengan kehilangan penglihatannya. klien dengan kehilangan penglihatan dapat menghadapi halangan pada hidup mereka yang memaksa mereka pada perubahan yang tidak
diinginkan. tidak semua pekerjaan dapat diadaptasikan bagi seseorang dengan gangguan
dapat menyebabkan gangguan keseimbangan. Regumen tetes mata untuk glaukoma
membutuhkan ketepatan waktu pemberian. klien lansia membutuhkan pengingat visual seperti
daftar tilik dan alarm untuk membantu mengingatnya.
- Manajemen bedah
jika pengobatan maksimal gagal untuk menghentikan kehilangan penglihatan dan kerusakan saraf optik, perlu direkomendasikan penatalaksanaan bedah. banyak prosedur untuk
meningkatkan aliran humor aquous, akan tetapi prosedur ini tidak semuanya berhasil.
Trabekuloplasti laser
penggunaan laser untuk membuat lubang kecil di jaringan trabekular sering diindikasikan
sebelum pembedahan penyaringan dilakukan. laser menghasilkan jaringan parut pada jaringan
trabekular menyebabkan pencangan serat trabekula. Serabut yang bertambah kencang
menyebabkan penambahan aliran humor aquous. Tekanan intraokular dapat berkurang hingga 80% kasus. Efek laser ini semakin berkurang seiring waktu dan prosedur ini perlu diulang.
Terapi medis dengan tetes mata biasanya tetap dilanjutkan.
Trabeculectomy
Trabeculectomy adalah pembuatan lubang untuk mengeluarkan humor aquous. lubang ini
kemudian ditutup sebuah katup dengan tebal setengah sklera yang dijahit dengan longgar
sehingga menyebabkan absorpsi humor aquous subkonjungtiva.
Prosedur penyaringan
Operasi seperti trefinasi, sklerostomi termal, dan sklerektomi dilakukan untuk membuat
saluran pembuangan dari ruang okuli anterior ke ruangan subkonjungtiva. Humor aquous diserap
oleh pembuluh darah di konjungtiva. Pada 25% kasus, lubang ini menyebabkan pembentukan
jaringan parut dan membutuhkan pembedahan ulang. Prosedur ini kurang berhasil jika
diterapkan pada klien muda dan berkulit hitam, yang cenderung memiliki kemampuan jaringan
parut yang lebih tebal. kortikosteroid topikal digunakan pasca operasi karena aksi anti inflamasi nya dapat menghambat proliferasi fibroblas pada tempat pembedahan.
Iridotomi
Iridotomi adalah pembuatan jalur baru humor aquous menuju ke jaringan trabekular. Laser
digunakan untuk membuat lubang baru pada iris.
Teknik lain
Pemberian 5-flourourasil (5-FU), mitomisin, dan antimetabolit lain kadang disuntikkan ke
subkonjungtiva karena dapat menghambat proliferasi fibroblas sehingga mengurangi pembentukan jaringan parut pasca operasi. Perangkat implan okular (seperti implan Molteno,
seton Baerveldt) kadang digunakan untuk humor aquous pada klien dengan glaukoma yang
mengalami komplikasi. perangkat yang dijahitkan pada permukaan luar bola mata pada sklera
antara otot-otot okuler. Probe kecil diinsersikan dibawah klep sklera ke ruang okuli anterior yang
menyebabkan mengalirnya humor aquous lebih jauh kok belakang dibandingkan prosedur
penyaringan lain.
Prosedur siklodestruktif
Ketika prosedur bedah lain gagal, siklokrioterapi (aplikasi ujung pembeku) dapat digunakan
untuk merusak badan siliar dan mengurangi produksi humor aquous.
- Manajemen keperawatan pada klien bedah
Perawatan pra operasi, meliputi menyiapkan klien pada prosedur operasi yang dapat dilakukan
dengan suasana rawat inap maupun pada rawat jalan. Terapi laser merupakan prosedur yang paling sering digunakan di klinik, dengan menggunakan anestesi topikal. Jelaskan keluaran yang
diharapkan dari prosedur ini, juga suara "pop" dan cahaya menyilaukan yang akan dialami
selama prosedur. Jelaskan jika akan ada periode tunggu (biasanya 1 sampai 2 jam) setelah
prosedur ini untuk mengevaluasi kemungkinan peningkatan tekanan intraokular. Oleh karena
ketidakstabilan tekanan intraokular, klien sebaiknya ditemani oleh keluarga atau teman untuk
menemani selama transportasi pulang.
- Perawatan pasca operasi,
Setelah operasi, mata ditutup oleh suatu plester khusus dan ditutupi perisai logam atau plastik
untuk proteksi dari cahaya dan trauma. Instruksikan klien untuk tidak berbaring pada sisi yang
dilakukan operasi untuk mengurangi tekanan pada tempat pembedahan. Jika efek sedasi
perioperatif telah hilang, klien dapat bergerak dan makan sesuka hati. Pengawasan tekanan
intraokular secara rutin diperlukan karena tempat operasi ini sifatnya mikroskopik. Tentukan
apakah klien mengalami nyeri yang bertambah, mual, atau penurunan penglihatan. perawatan untuk menindaklanjuti operasi diperlukan untuk mengawasi penyembuhan yang tertunda titik
kamera okuli anterior dapat mengalami gagal sembuh, atau luka dapat sembuh dengan terlalu
ketat. kedua situasi ini membutuhkan pembedahan lanjut.
- Pemeriksaan -Tonometri Indentasi dengan tonometer schiotz = menunjukkan peningkatan tekanan TIO
Analisa data No Data Etiologi Masalah
- DS:
- Mual, muntah
- Mata sakit sejak 3 hari yang lalu
- mata seperti mau copot
DO:
- Mata tampak merah
- TIO meningkat
- TD: 110/90mmHg N: 89/mnt S: 37oC
Agen pencedera biologi (peningkatan TIO)
Nyeri
2. DS:
- Klien mengatakan pusing
- Klien mengatakan terjadi penurunan fungsi penglihatan
DO:
- Warna keruh pada lingkaran mata (halo)
- peningkatan TIO
- TD: 110/90mmHg N: 89/mnt S: 37oC
Gangguan penglihatan (glaukoma)
Risiko jatuh
3. DS:
- Klien mengatakan terjadi penurunan fungsi penglihatan
DO:
- Warna keruh pada lingkaran mata (halo)
- peningkatan TIO
Perubahan penerimaan sensoris
Gangguan persepsi sensoris (melihat)
B. Diagnosa keperawatan
- Nyeri berhubungan dengan agen pencedera biologis ( peningkatan TIO)
- Gangguan persepsi sensori (melihat) berhubungan dengan perubahan penerimaan sensori.
- Risiko jatuh b Gangguan penglihatan (glaucoma)
C. Intervensi
Dx Tujuan Intervensi Rasional
Nyeri b agen cidera biologi
(peningkatan intra
ocular)
Tujuan: setelah diberikan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang atau terkontrol
Kriteria Hasil:
Klien dapat mengidentifik asi penyebab nyeri Klien dapat mengetahui faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri Klien mampu melakukan tindakan untuk mengurangi nyeri
Mandiri
Pertahankan tirah baring ketat pada posisi semi- fowler dan cegah tindakan yang dapat meningkatkan TIO (batuk, bersin, mengejan) Berikan lingkungan gelap dan tenang Observasi tekanan darah, nadi dan pernafasan tiap 24 jam jika klien tidak menerima agens osmotik secara intravena dan tiap 2 jam jika klien menerima agens osmotik intravena Observasi derajat nyeri mata tiap 20 menit selama fase akut Observasi ketajaman penglihatan setiap waktu sebelum
Mandiri
Tekanan pada mata meningkatkan jika tubuh datar dan manuver valsalva diaktifkan seperti pada aktivitas tersebut Stres dan sinar akan meningkatkan TIO yang dapat mencetuskan nyeri Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpanan dari hasil yang diharapkan Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan Mengidentifikasi kemajuan atau penyimpangan dari hasil yang diharapkan
Kolaborasi
Agens osmtotik intravena akan menurunkan TIO dengan cepat. Agens
Pasien akan mempertahan kan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut.
penglihatan.
Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti jadwal, tidak salah dosis.
Lakukan tindakan untuk membantu pasien yang mengalami keterbatasan penglihatan, contoh, kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki sinar suram dan masalah penglihatan malam.
Kolaborasi
Kronis, sederhana, tipe sudut terbuka:
Pilokarpin hidroklorida (Isoptocarpine, OcuserPilo, pilopine HS Gel).
Timolol maleat (Timoptic), betaksalol (Betopic).
Asetazolamid
diperbaiki (meskipun dengan pengobatan) kehilangan lanjut dapat dicegah.
Mempengaruhi harapan masa depan pasien dan pilihan intervensi.
Mengontrol TIO, mencegah kehilangan penglihatan lanjut.
Menurunkan bahaya keamanan sehubungan dengan perubahan lapang pandang atau kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil thd sinar lingkungan.
Kolaborasi
Obat miotik topikal ini menyebabkan konstriksi pupil, memudahkan keluarnya aqueus humor.
Menurunkan pembentukan aqueus humor tampa mengubah ukuran pupil, pengelihatan, atau akomodasi.
(diamox).
Tipe sudut sempit:
Miotik (sampai pupil dikonstriksikan).
Inhibitor karbonik anhidrase, contoh asetazolamid (diamox)
Dipivefrin hidroklorida (propine).
Agen hiperosmotik contoh mannitol (osmitrol), gliserin.
Berikan sedasi, analgesik sesuai kebutuhan.
Menurunkan laju produksi aqueus humor
Membuat kontraksi otot sfingter iris, mendalamkan bilik anterior, dan mendilatasi pembulu keluar traktus selama serangan akut/sebelum pembedahan.
Menurunkan sekresi aqueus humor dan menurunkan TIO.
Mungkin menguntungkan bila pasien tidak berespon terhadap obata lain. Bebas efek samping seperti miosis, pengelihatan kabur, dan kebutaan malam.
Digunakan untuk menurunkan sirkulasi volume cairan, dimana akan menurunkan produksi aqueus humor bila pengobatan lain belum berhasil.
Serangan akut glaukoma berhubungan dengan nyeri tiba-tiba, yang dapat mencetus ansietas/agitasi.
Penutup
A. Kesimpulan
Glaukoma merupakan sekumpulan gangguan okular yang ditandai dengan peningkatan
tekanan intraokular, atrofi saraf optik dan kehilangan lapang pandang. Tipe-tipe glaukoma ialah glaukoma primer dan sekunder mengacu pada penyakit tersendiri atau disebabkan gangguan lain,
akut dan kronis, terbuka (sudut lebar) dan tertutup (sudut sempit), bentuk glaukoma yang lain.
Penyebab utama glaukoma sudut terbuka kronis merupakan proses degeneratif pada jaringan
trabekular sehingga terjadi penurunan aliran humor aqueous. Glaukoma sudut tertutup akut
menyebabkan nyeri berat dan penglihatan kabur atau kebutaan. Beberapa kelainan melihat
gambaran halo (lingkaran seperti pelangi di sekeliling cahaya), dan beberapa mengalami mual
muntah. glaukoma sekunder memberikan gejala yang sama dengan glaukoma sudut tertutup akut.
Manajemen medis yang dilakukan ialah mengurangi tekanan intraokular dengan meningkatkan
aliran humor aqueous. Manajemen keperawatan pada klien medis dimulai dari pengkajian,
diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi. Jika pengobatan maksimal gagal untuk
menghentikan kehilangan penghilangan dan kerusakan saraf optik maka direkomendasikan
penatalaksaan bedah, seperti trabekulopasti laser, trabeculectomy, prosedur penyaringan , iridotomi, dan teknik lain. Ketika prosedur bedah lain gagal, dapat digunakan siklokrioterapi
untuk merusak badan siliar dan mengurangi produksi humor aquous.
B. Saran
Dengan adanya makalah ini kami selaku penulis sangat berharap kepada seluruh mahasiswa agar
mampu memahami dan mengetahui tentang “Glaukoma". Semoga dengan adanya makalah ini
dapat membawa pengaruh yang baik dan bermanfaat bagi kita semua. Kami penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mrngharapkan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Black J., Hawks J. (2014). Keperawatan Medikal Bedah: Manajemen Klinis untuk Hasil yang Diharapkan (buku 3).Edisi Bahasa Indonesia 8. Elsevier (Singapore) Pte. Ltd
PPNI (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator Diagnostik, Edisi 1. Jakarta DPP PPNI.
academia/37854485/Askep_glaukoma_docx
academia/9760137/RENCANA_ASUHAN_KEPERAWATAN
academia/37854485/Askep_glaukoma_docx