- Information
- AI Chat
Biologi-PB6 - tugas
Pendidikan Pancasila (FH11102 )
Universitas Muhammadiyah Jakarta
Recommended for you
Preview text
BIOLOGI | 143
Pembelajaran 6: Pertumbuhan dan Perkembangan
Makhluk Hidup
Sumber: Modul PPG (Pendidikan Profesi Guru) Modul 3, Kegiatan Belajar 3. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Penulis: Dr Martina Restuati, M. Si
A. Kompetensi
Setelah mempelajari materi Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan, kompetensi yang diharapkan dikuasai peserta adalah:
- Memahami faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
- Memahami faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
B. Indikator Pencapaian Kompetensi
Setelah melaksanakan pembelajaran, guru dapat menunjukkan beberapa indikator tentang Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan berikut ini.
- Menjelaskan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
- Menjelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
- Menjelaskan faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
- Menjelaskan faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan.
144 | BIOLOGI
C. Uraian Materi
1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Tanaman
Sama halnya dengan semua organisme, pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan diatur oleh kombinasi faktor genetik dan pengaruh lingkungan. Hal ini berkenaan dengan karakteristik tumbuhan yaitu: 1) memiliki kemampuan merespon sejumlah sinyal dari lingkungan seperti fotoperiode, perubahan suhu, dan kelembaban; 2) memproduksi zat kimia pengatur tumbuh tumbuhan (hormon) sebagai mediator sinyal dari lingkungan; 3) memiliki kode gen enzim yang mengkatalis reaksi kimia untuk pertumbuhan dan perkembangan. a) Faktor Dalam (Internal) Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan mencakup faktor genetik, epigenetik dan zat pengatur tumbuh.
- Faktor genetik Setiap tumbuhan terdiri dari miliaran sel. Dalam setiap sel terdapat satu set lengkap semua gen yang membentuk kode instruksi untuk suatu organisme. Kode gen tersebut berperan dalam menentukan fungsi dan sifat dari tumbuhan. Sebagai contoh, penemuan penting darai para ilmuwan tentang gen pada tumbuhan adalah gen yang terlibat dalam pembungaan pada tanaman. Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA penyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi bagi organisme yang memilikinya. Pembahasan lebih dalam tentang gen akan Anda dapatkan pada modul 5. Gen merupakan faktor internal yang paling mendasar karena setiap mahluk hidup tentu saja memiliki gen yang berbeda. Sebagaimana telah Anda pelajari pada modul 1, keanekaragaman gen menghasilkan variasi seluruh sifat dari morfologi hingga seluruh proses fisiologi. Perbedaan variasi pengendali dasar sifat tumbuhan ini tentu mempengaruhi bagaimana pertumbuhan dan perkembangan suatu organisme.
- Epigenetik Penelitian pada sel menunjukkan, tidak hanya gen yang mempengaruhi ciri-ciri dan fungsi dari suatu organisme, tetapi juga “Epigenetik” atau faktor non-gen. Faktor-faktor epigenetik adalah suatu fitur dalam sel yang dapat diwariskan
146 | BIOLOGI
gandum dihapus, tumbuhan tidak lagi melengkung menuju cahaya. Mereka melakukan sejumlah eksperimen dan menemukan bahwa suatu bahan kimia yang terletak di koleoptil berpindah ke daerah elongasi dan terjadi perbedaan pemanjangan dengan sel yang jauh dari sumber cahaya (Gambar 81).
Gambar 81. Pembengkokan arah pertumbuhan menuju cahaya (fototropisme) dipengaruhi oleh auksin. (sumber: Taiz & Zeiger, 2006)
Ditinjau secara kimia, auksin adalah asam indolasetat (IAA), yang disintesis dari indole atau triptofan, meskipun ada sejumlah auksin sintetik. Auksin memicu pertumbuhan pada konsentrasi 10-3 hingga 10-8 molar (Taiz & Zeiger, 2006). Gen-gen yang mengontrol aktifitas sel secara normal dikontrol oleh auksin (Gambar 90). Auksin berikatan dengan represor, yang mengaktifkan ubiquitin dan membentuk kompleks auksin-represor, selanjutnya kompleks dibawa ke proteasome dan mengalami degradasi. Setelah represor dihapus, terbentuk gen transkripsi untuk aktifitas tertentu sesuai yang diharapkan.
BIOLOGI | 147
Gambar 82. Mekanisme auksin mempengaruhi gen (sumber: Taiz & Zeiger, 2006)
Auksin berperan dalam berbagai macam kegiatan tumbuhan diantaranya adalah:
- Auksin memicu pemanjangan dan pembesaran sel. Auksin berperan dalam mengaktivasi enzim yang melonggarkan ikatan serabut selulosa dinding sel sehingga sel dapat memanjang.
- Dominansi apikal Auksin diproduksi pada tunas apikal cenderung menghambat aktivasi tunas pada batang yang lebih rendah. Hal ini dikenal sebagai dominasi apikal. Auksin merangsang sintesis strigolaktone, hormon yang menekan pertumbuhan tunas lateral. Efek ini berkurang sesuai dengan jarak sel dari tunas pucuk.
- Auksin terlibat dalam respon tropisme. Fototropisme dan geotropisme, mempengaruhi hasil dari perpanjangan yang tidak sama yang disebabkan oleh perbedaan konsentrasi auksin dalam pemanjangan sel.
- Auksin merangsang pertumbuhan sekunder. Auksin menstimulasi sel kambium untuk membelah dan xilem sekunder agar terdiferensiasi. Selain itu penutupan luka jaringan diketahui dipicu oleh auksin ketika ada bagian ikatan pembuluh yang rusak.
- Pembentukan akar adventif dan lateral Auksin merangsang pembentukan akar yang tumbuh dari batang atau daun pada banyak spesies.
BIOLOGI | 149
Gas etilen Tumbuh-tumbuhan menghasilkan gas etilen untuk merespons terhadap adanya stres (tekanan), seperti kekeringan, kebanjiran, tekanan kimia, luka dan infeksi. Etilen juga dihasilkan pada saat pemasakan buah atau untuk merespons terhadap peningkatan kadar auksin yang terlalu tinggi. Secara komersial, etilen dimanfaatkan untuk mempercepat pematangan buah. Gas etilen juga menyebabkan pertumbuhan batang menjadi tebal dan kokoh. Di samping itu, bersama hormon lain akan menimbulkan reaksi yang karakteristik. Bersama auksin, gas etilen dapat memacu perbungaan mangga dan nanas. Bersama giberelin, gas etilen dapat mengatur perbandingan bunga jantan dan bunga betina pada tumbuhan berumah satu.
Asam absisat (ABA) Hormon asam absisat (Abscisic acid) adalah hormon yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman (inhibitor) yaitu bekerja berlawanan dengan hormon auksin dan giberelin dengan jalan mengurangi atau memperlambat kecepatan pembelahan dan pembesaran sel asam absisat pertama kali ditemukan pada tahun 1960 dari sekelompok peneliti yaitu Davies dan kawan- kawan yang mempelajari perubahan pada senyawa kimia yang menyebabkan terjadinya dormansi pada kuncup, dan perubahan kimia saat daun-daun gugur ini berfungsi untuk:
Mempertahankan masa dormansi, sehingga menghambat perkecambahan biji.
Mempertahankan diri jika tumbuhan berada pada lingkungan yang tidak sesuai antara lain saat kekurangan air, tanahnya bergaram, dan suhu dingin atau suhu panas.
Merangsang penutupan mulut daun (stomata) sehingga mengurangi penguapan.
Berperan dalam pembentukan zona absisi, sehingga menyebabkan pengguguran daun, bunga, dan buah. Asam absisat akan aktif pada saat tumbuhan berada pada kondisi yang kurang baik, seperti pada musim dingin, musim kering, dan musim gugur. Mengapa asam absisat justru berperan pada saat tanaman berada dalam kondisi yang kurang baik? Pada saat tumbuhan mengalami kondisi yang kurang baik,
150 | BIOLOGI
misalnya ketika kekurangan air di musim kering, maka tumbuhan tersebut mengalami dormansi yaitu daun-daunnya akan digugurkan dan yang tertinggal adalah tunas-tunasnya. Dalam keadaan demikian asam absisat terkumpul/terakumulasi pada tunas yang terletak pada sel penutup stomata, hal ini menyebabkan stomata menutup, sehingga penguapan air berkurang dan keseimbangan air di dalam tubuh tumbuhan terpelihara sehingga pertumbuhan tunasnya terhambat yang disebabkan melambatnya kecepatan pembelahan dan pembesaran sel-sel tunasnya.
Kalin Kalin adalah hormon yang dapat merangsang pembentukan organ tubuh. Berdasarkan organ tumbuhan yang dibentuk, kalin dibedakan menjadi: (a) Kaulokalin, adalah hormon yang memiliki fungsi dalam merangsang proses pembentukan batang. (b) Rizokalin, adalah hormon yang berfungsi dalam merangsang pembentukan akar. (c) Filokalin, adalah hormon yang berfungsi merangsang dalam pembentukan daun. (d) Antokalin, adalah hormon yang merangsang pembentukan bunga.
Asam traumalin Tanaman mampu memperbaiki kerusakan atau luka yang terjadi pada tubuhnya. Kemampuan tersebut dinamakan regenerasi (restitusi) yang dipengaruhi oleh hormon luka (asam traumalin). Hormon asam traumalin pertama kali dipelajari oleh Haberland dimana pada percobaan yang dilakukan dari jaringan tanaman yang dilukai lalu dicuci bersih, ternyata bekas bidang luka tidak membentuk jaringan baru, sedangkanpada jaringan luka yang dibiarkan terbentuk jaringan baru di dekat luka. Peristiwa penutupan luka ini hanya terjadi pada tumbuhan dikotil. Pada tumbuhan monokotil tidak terjadi penutupan luka jika batang tumbuhan terluka. Coba perhatikan batang pohon kelapa yang sengaja dilukai saat membuat panjatan sebagai pegangan kaki, jaringan yang terluka tidak pernah tertutup kembali.
152 | BIOLOGI
Tabel 9 Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit akibat kekurangan unsur makro
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Karbon (C) Defisiensi
Oksigen (O)
Hidrogen (H)
Bahan dasar untuk
fotosintesis
Pertumbuhan
terhambat,
metabolisme
terhambat, dan
tumbuhan akan mati
Nitrogen (N) Komponen protein,
asam nukleat,
koenzim, dan klorofil
Pertumbuhan terhambat,
daun yang muda berwarna
hijau pucat, dan daun-daun
yang tua berwarna kuning
serta gugur (penyakit ini
disebut klorosis)
Sulfur (S) Komponen sebagian
kecil asam amino
Daun berwarna hijau
pucat atau terhambat
kekuningan dan
pertumbuhan
Kalium (K) Mengaktifkan enzim,
mengatur
keseimbangan
kelarutan air, dan
mempengaruhi
osmosis
Pertumbuhan lambat,
daun-daun yang tua
menggulung, terdapat
bercak-bercak, tepi daun
hangus, dan tumbuhan
menjadi lemah/mudah
roboh
Kalsium (Ca) Mengatur beberapa
fungsi sel dan
menguatkan dinding
sel
Daun-daun tidak
terbentuk, tunas ujung
mati dan pertumbuhan
akar terhambat
Fosfor (P) Komponen asam
nukleat, fosfolipid, dan
ATP
Berkas pembuluh
berwarna keunguan,
pertumbuhan terhambat,
buah dan biji yang
dihasilkan lebih sedikit
Magnesium (Mg) Komponen klorofil
dan mengaktifkan
beberapa enzim
Klorosis dan daun-daun
berguguran, pembelahan
sel terganggu
BIOLOGI | 153
Tabel 10 Fungsi nutrisi pada tumbuhan dan penyakit yang ditimbulkan akibat kekurangan unsur mikro
Unsur Makro Fungsi Penyakit Akibat
Klor (Cl) Mengatur pertumbuhan Defisiensi
akar dan batang, serta
mengatur fotolisis
Layu, klorosis, dan
beberapa daun mati
Besi (Fe) Mengatur sintesis protein
dan transpor elektron
Klorosis, dan terbentuk
jalur-jalur berwarna
kuning serta hijau pada
Boron (B) Mengatur perkecambahan, rumput-rumputan
pembungaan, pembuahan,
pembelahan sel, dan
metabolisme nitrogen
Pertumbuhan tunas
terhenti, cabang-cabang
lateral mati, daun
menebal dan keriting
serta menjadi rapuh
Mangan (Mn) Sintesis klorofil dan
pengaktifan koenzim
Berkas pembuluh
berwarna gelap, tetapi
warna daun memutih dan
Seng (Zn) Mengatur pembentukan gugur
auksin, kloroplas, dan
amilum, serta komponen
enzim
Klorosis, daun berwarna
merah tua dan akar
abnormal
Tembaga (Cu) Komponen beberapa enzim Klorosis, bintik-bintik pada
daun yang sudah mati, dan
pertumbuhan terhambat
Molibdenum (Mo) Bagian dari enzim yang
digunakan dalam metabolism
nitrogen
Daun hijau pucat dan
menggulung
- Air Air diperlukan tumbuhan dalam berbagai proses fisiologis. Tanpa air yang cukup tumbuhan akan mengalami banyak gangguan. Fungsi air bagi tumbuhan adalah sebagai berikut.
- Pelarut zat-zat yang diperlukan oleh tumbuhan.
- Bahan dasar untuk reaksi biokimia.
- Sebagai medium berlangsungnya reaksi metabolisme.
- Menjaga tekanan turgor dinding sel dan agar tidak kekeringan.
- Berperan dalam proses transportasi unsur hara dari tanah ke daun.
BIOLOGI | 155
tempat terang, daun lebih berwarna hijau, tetapi batang menjadi lebih pendek karena aktifitas hormon pertumbuhan auksin terhambat oleh adanya cahaya. Bagaimana cara mengatur posisi tanaman yang tumbuh di dalam rumah? Tanaman yang tumbuh di dalam rumah sebaiknya diubah-ubah posisinya agar mendapatkan cahaya yang merata dan dapat tumbuh lurus ke atas.
Fotoperiodisme Interval penyinaran sehari-hari terhadap tumbuhan mempengaruhi proses pembungaan. Lama siang hari di daerah tropis kira-kira 12 jam. Sedangkan, di daerah yang memiliki empat musim dapat mencapai 16 - 20 jam. Respon tumbuhan yang diatur oleh panjangnya hari ini disebut fotoperiodisme. Fotoperiodisme dipengaruhi oleh fitokrom (pigmen penyerap cahaya). Fotoperiodisme menjelaskan mengapa pada spesies tertentu biasanya berbunga serempak. Tumbuhan yang berbunga bersamaan ini sangat menguntungkan, karena memberi kesempatan terjadinya penyerbukan silang. Berdasarkan panjang hari, tumbuhan dapat dibedakan menjadi empat macam, yaitu: a) Tumbuhan hari pendek, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kurang dari 12 jam sehari. Tumbuhan hari pendek contohnya krisan, jagung, kedelai, anggrek, dan bunga matahari. b) Tumbuhan hari panjang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran lebih dari 12 jam (14 - 16 jam) sehari. Tumbuhan hari panjang, contohnya kembang sepatu, bit gula, selada, dan tembakau. c) Tumbuhan hari sedang, tumbuhan yang berbunga jika terkena penyinaran kira-kira 12 jam sehari. Tumbuhan hari sedang contohnya kacang dan tebu. d) Tumbuhan hari netral, tumbuhan yang tidak responsif terhadap panjang hari untuk pembungaannya. Tumbuhan hari netral contohnya mentimun, padi, wortel liar, dan kapas. Tumbuhan memiliki zat yang berfungsi mengontrol respon tumbuhan terhadap penyinaran yang disebut pigmen fitokrom. Pigmen ini sebenarnya adalah suatu protein yang mampu menyerap cahaya merah dan infra merah dari sinar matahari.
156 | BIOLOGI
Suhu Salah satu faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah suhu. Suhu yang kurang sesuai akan menyebabkan kerja enzim di dalam sel-sel kurang optimal sehingga proses metabolisme (seperti fotosintesis) akan terganggu. Suhu merupakan faktor eksternal dari lingkungan yang penting bagi tumbuhan karena suhu berhubungan dengan kemampuan tumbuhan dalam melakukan proses fotosintesis, translokasi, respirasi, dan transpirasi. Tumbuhan memiliki suhu optimum yang ideal untuk dapat tumbuh dan berkembang. Suhu optimum merupakan suhu yang terbaik untuk pertumbuhan suatu jenis tanaman secara ideal. Selain suhu optimum, suatu tanaman juga memiliki batas suhu maksimum dan minimum yang bisa diterima olehnya. Suhu maksimum merupakan suhu paling tinggi yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Suhu minimum merupakan suhu paling rendah yang memungkinkan tumbuhan masih dapat mempertahankan hidupnya. Sebagian besar tumbuhan memerlukan temperatur sekitar 10°C – 38°C untuk pertumbuhannya. Suhu optimum rata-rata tumbuhan adalah 40 0 C. Apabila suhu lingkungan suatu tumbuhan di bawah suhu minimum, segala aktivitas fisiologi tubuhnya akan terhenti, dan ini disebut masa tidur (dormansi), keadaan ini terjadi pada beberapa tumbuhan pada musim dingin di negara- negara yang memiliki 4 musim.
Kelembapan Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji. Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji serta melarutkan makanan dalam jaringan. Tingkat pengaruh kelembapan udara atau tanah pada tumbuhan berbeda-beda. Ada tanaman yang membutuhkan kelembaban udara dan kelembapan tanah yang tinggi, misalnya lumut hati. Sebaliknya, ada juga tanaman yang tumbuh dengan baik pada dengan kelembapan udara dan tanah kelembapan rendah, misalnya Aloe vera (lidah buaya) dan beberapa jenis tanaman anggrek. Kelembaban tanah dan kelembaban udara memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Tanah yang kaya humus mampu menyimpan air lebih banyak, sehingga tanaman tumbuh lebih baik. Tanaman yang tumbuh dengan baik menghasilkan seresah lebih banyak dan meningkatkan bahan organik
158 | BIOLOGI
bekas rawa-rawa dan tanah potsolik yang berwarna merah kekuningan cenderung bersifat asam. Tanah jenis ini harus dicampur dengan kapur sebelum ditanami agar keasamannya berkurang. Pada beberapa jenis tumbuhan, seperti bunga hortensia (Hydrangea sp), keasaman tanah berpengaruh terhadap warna bunga.
Sentuhan Pada tumbuhan yang merambat, misalnya anggur dan mentimun, pada umumnya mempunyai organ pelilit berupa sulur. Sulur tersebut pada awalnya tumbuh lurus, tetapi jika menyentuh sesuatu akan tumbuh melilit benda tersebut. Sentuhan akan menghambat pertumbuhan sel-sel, sehingga terjadi perbedaan laju pertumbuhan antara sel yang terkena sentuhan dengan sel-sel yang tidak terkena sentuhan. Perbedaan laju pertumbuhan sel-sel tersebut menyebabkan sulur melilit. Suatu percobaan menunjukkan bahwa tumbuhan yang batangnya digosok dengan tongkat akan lebih pendek daripada tumbuhan yang dibiarkan.
Organisme parasit dan herbivora Organisme parasit pada tumbuhan dapat berupa virus, bakteri, dan jamur. Organisme parasit tersebut mengambil sari makanan dari tumbuhan inang sehingga tumbuhan inang yang ditumpangi akan terganggu pertumbuhan dan perkembangannya, bahkan dapat mengalami kematian. Herbivora adalah hewan pemakan tumbuh-tumbuhan, misalnya ulat, belalang, dan kumbang. Jika daun- daun muda pada tumbuhan dimakan oleh ulat, akan mengganggu proses pertumbuhannya. Namun, beberapa tumbuhan memiliki alat pertahanan diri secara fisik seperti duri-duri dan pertahanan secara kimiawi, misalnya menghasilkan zat kanavanin yang merupakan racun bagi herbivora.
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan
Perkembangan pada Hewan
- Faktor Dalam (Internal) Faktor dalam yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan hewan dan manusia meliputi gen dan hormon:
BIOLOGI | 159
a. Gen Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga, warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Hewan dan manusia yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang dengan cepat sesuai dengan periode pertumbuhan dan perkembangannya. Meskipun peranan gen sangat penting, faktor genetis bukan satu-satunya faktor yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan, karena juga dipengaruhi oleh faktor lainnya. Misalnya ternak unggul hanya akan berproduksi secara optimal bila diberi pakan yang baik dan dipelihara di lingkungan yang sesuai.
b. Hormon Hormon merupakan zat yang berfungsi untuk mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun kadarnya sedikit, hormon memberikan pengaruh yang nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada makhluk hidup beragam jenisnya.
Hormon pada hewan Beberapa hormon pertumbuhan pada hewan adalah sebagai berikut.
- Tiroksin, mengendalikan pertumbuhan hewan. Pada katak hormon ini merangsang dimulainya proses metamorfosis.
- Somatomedin, mempengaruhi pertumbuhan tulang.
- Ekdison dan juvenil, mempengaruhi perkembangan fase larva dan fase dewasa, khususnya pada hewan Invertebrata.
Hormon pada manusia Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu, yaitu suatu kelenjar yang tidak mempunyai saluran. Beberapa hormon pertumbuhan pada manusia antara lain sebagai berikut.
- Hormon tiroksin, dihasilkan oleh kelenjar gondok/ tiroid. Hormon ini memengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan metabolisme karbohidrat
BIOLOGI | 161
semua makhluk hidup dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Hewan dan manusia memiliki kemampuan untuk bertahan hidup dalam kisaran suhu lingkungan tertentu. c. Air dan Kelembapan Air dan kelembapan merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi- reaksi kimia di dalam tubuh. Tanpa air, reaksi kimia di dalam sel tidak dapat berlangsung, sehingga dapat mengakibatkan kematian. Kelembapan adalah banyaknya kandungan uap air dalam udara atau tanah. Tanah yang lembab berpengarauh baik terhadap pertumbuhan tumbuhan. Kondisi yang lembab banyak air yang dapat diserap oleh tumbuhan dan lebih sedikit penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembapan juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel. d. Aktivitas Tubuh Pertumbuhan hewan dan manusia juga dipengaruhi oleh aktivitas tubuh. Contohnya, otot yang dilatih dapat tumbuh menjadi besar dan kuat. Sedangkan otot yang tidak pernah dilatih lebih kecil dan kurang kuat. Olahraga secara teratur juga dapat meningkatkan pertumbuhan badan, karena kegiatan atau aktivitas tubuh lainnya dapat melancarkan peredaran darah dan metabolisme dalam tubuh. Dengan demikian, aktivitas tubuh akan mempengaruhi kesehatan dan mempengaruhi pada pertumbuhan. e. Oksigen Oksigen merupakan gas sangat penting bagi kehidupan. Makhluk hidup bernapas untuk mendapatkan oksigen. Oksigen diperlukan dalam proses oksidasi biologi untuk menghasilkan energi. Energi digunakan untuk menjalankan semua aktivitas tubuh termasuk pertumbuhan. Kandungan Oksigen yang terlalu larut dalam air juga mempengaruhi kehidupan hewan-hewan air. Oksigen yang diperlukan sebagai bahan utama penghasil energi berdifusi melalui insang bersama aliran air. Kandungan Oksigen yang terlalu rendah dapat menyebabkan nafsu makan berkurang sehingga pertumbuhannya akan terhambat.
162 | BIOLOGI
D. Rangkuman
- Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan adalah faktor genetik (gen) dan hormon. Hormon yang berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman disebut fitohormon, antara lain auksin, giberelin, sitokinin, asam absisat, dan etilen.
- Faktor eksternal yang memengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan, antara lain nutrisi, cahaya, suhu, kelembapan, dan aerasi.
- Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan serta manusia adalah gen dan hormon. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada hewan, antara lain tiroksin, somatomedin, ekdison, dan juvenil. Hormon yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, antara lain tiroksin, somatotropin, testosteron, estrogen, dan progesterone.
Biologi-PB6 - tugas
Course: Pendidikan Pancasila (FH11102 )
University: Universitas Muhammadiyah Jakarta
- Discover more from: