- Information
- AI Chat
Was this document helpful?
Rangkuman Pengantar Pendidikan
Course: Bahasa Indonesia (BINDO 001)
325 Documents
Students shared 325 documents in this course
University: Universitas Negeri Gorontalo
Was this document helpful?
A. Pengertian Aksiologi
Aksiologi merupakan bagian ketiga dari kajian filsafat setelah ontologi dan epistomologi.
Jika dalam kajian entologi mempertanyakan tentang objek apa yang akan ditelaah dan pada
kajian epistomologi berkaitan dengan bagaimana asal, sifat dan jenis pengetahuan, sedangkan
aksiologi merupakan cabang filsafat yang memepertanyakan bagaimana manusia menggunakan
dan memanfaatkan ilmunya.
B. Hubungan antara aksiologi dengan pendidikan
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan,menyelidiki hakikat nilai,serta berisi mengenai etika dan estetika.Penerapan
aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan adanya mata pelajaran ilmu sosial dan
kewarganegaraan yang mengajarkan bagaimanakah etika atau sikap yang baik itu,selain itu
adalah mata pelajaran kesenian yang mengajarkan mengenai estetika atau keindahan dari sebuah
karya manusia. Dasar Aksiologis Pendidikan adalah Kemanfaatan teori pendidikan tidak hanya
perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk memberikan dasar yang sebaik-
baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan manusia secara beradab. Dalam ruang
aksiologi, filsafat pendidikan akan mengulas makna keberadaan pendidikan dalam ruang
kehidupan. Filsafat pendidikan akan mempersoalkan faliditasi urganisasi umum yang
menyatakan bahwa pendidikan adalah sesuatu hal yang penting dalam kehidupan manusia. Nilai
dan implikasi aksiologi di dalam pendidikan ialah pendidikan menguji dan mengintegrasikan
semua nilai tersebut didalam kehidupan manusia dan membinanya didalam kepribadian anak.
Karena untuk mengatakan sesuatu bernilai baik itu bukanlah hal yang mudah apalagi menilai
secara mendalam dalam arti untuk membina kepribadian ideal.
C. Nilai kegunaan teoritis aksiologi ilmu pendidikan
· Kegunaan bagi ilmu dan teknologi
Hasil ilmu pendidikan adalah konsep-konsep ilmiah tentang aspek dan dimensi pendidikan
sebagai salah satu gejala kehidupan manusia. Pemahaman tersebut secara potensial dapat
dipergunakan untuk lebih mengembangkan konsep-konsep ilmiah pendidikan, baik dalam arti
meningkatkan mutu (validitas dan signifikan) konsep-konsep ilmiah pendidikan yang telah ada,
maupun melahirkan atau menciptakan konsep-konseo baru, yang secara langsung dan tidak
langsung bersumber pada konsep-konsep ilmiah pendidikan yang telah ada.
Rowntree dalam Educational technology in curriculum development, antara lain menyatakan
bahwa oleh karena teknologi pendidikan adalah seluas pendidikan itu sendiri, maka teknologi
pendidikan berkenaan dengan desain dan evaluasi kurikulum dan pengalaman-pengalaman
belajar, serta masalah-masalah pelaksanaan dan perbaikannya. Pada dasarnya teknologi
pendidikan adalah suatu pendekatan pemecahan masalah pendidikan secara rasional, suatu cara
berpikir skeptis dan sistematis tentang belajar dan mengajar. Teknologi pendidikan yang
dikembangkan oleh kalangan pendidikan bukan teknologi pendidikan dalam arti piranti keras,
tetapi piranti lunak, yang berhubungan dengan perekayasaan program-program pendidikan atau
program-program belajar mengajar yang dibutuhkan oleh guru dan murid. Sedangkan piranti
kerasnya (misalnya, proyektor film, alat perekaman suara, komputer mikro, dan
sebagainya).dikembangkan di luar pendidikan.
Teknologi pendidikan sebagai program-program pendidikan berisi teknik-teknik kerja
yang sistematis untuk mengelola sekolah dan kelas. Sehubungan dengan hal ini, David Pratt
dalam curriculum design and development, antara lain menyatakan bahwa teknologi pendidikan