- Information
- AI Chat
LP Pengenalan DAN Penanganan Bahan Kimia
TEKNIK LABORATORIUM (BI345)
Universitas Pendidikan Indonesia
Preview text
TEKNIK LABORATORIUM
PENGENALAN DAN PENANGANAN BAHAN KIMIA
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Teknik Laboratorium Pendidikan Biologi Dosen Pengampu :
- Dr. Bambang Supriatno, M.
- Dr. Didik Priyandoko, M.
- Dr. H. Riandi M.
- Tri Suwandi, S, M
Disusun Oleh : Al Fitra Lugiena Taura (2204154) Asti Aprilia Putri (2209899) Ghea Zaskya Revinska (2203006) Muthia Januba Zahra (2202922) Regina Anindya Putri (2202659)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2022
A. JUDUL : Pengenalan dan Penanganan Bahan Kimia B. WAKTU PELAKSANAAN Hari/Tanggal Praktikum : Selasa, 11 Oktober 2022 Pukul : 07 – 10 WIB Tempat : Laboratorium Mikrobiologi Gedung FPMIPA A UPI C. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mengetahui berbagai macam bahan kimia yang terdapat di laboratorium mikrobiologi FPMIPA UPI 2. Dapat membedakan bahan kimia kualitas teknis dan kualitas tingkat kemurnian tinggi (pro analysis) 3. Memahami keterangan pada label pada setiap bahan kimia 4. Mengetahui sifat-sifat bahan kimia yang berbahaya 5. Mengetahui syarat-syarat dalam penyimpanan bahan kimia D. LANDASAN TEORI Dalam sebuah praktikum, praktikan diwajibkan mengenal dan memahami cara kerjaserta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-masing alat, praktikan dapat melaksanakan praktikum dengan sempurna (Walton, 1998). Dalam praktikum biologi tidak hanya menggunakan bahan biologis (diperoleh dari organisme hidup), tetapi juga menggunakan berbagai bahan kimia. Bahan kimia ini digunakan sebagai pereaksi baik pereaksi khusus atau umum. Untuk alasan ini guru biologi harus memiliki pengetahuan tentang bahan kimia, terutama bahan kimia yang sangat umum dan benar-benar digunakan. Pengetahuan tentang kepemilikan bahan kimia dapat menangani bahan kimia dengan baik. Dengan demikian kegiatan praktikum akan berjalan lancar dan kecelakaan karena ketidaktahuan bisa saja terhindari (Wijosoemarto., 2004:24) Derajat kemurnian bahan kimia biasanya dibuat dalam tiga tingkat kemurnian
- Analar (AR) atau Pro Analise (PA) Zat kimia ini termasuk ke dalam kelompok kemurnian yang tinggi. Biasanya label yang tertera pada wadah zat kimia mencantumkan kadar kemurniannya dan kotoran-kotoran yang dikandungnya.
- Chemical pure (CP)
4.
Acute toxicity
Bahan yang sifatnya beracun, dapat menyebabkan sakit serius bahkan sampai kematian biila bahan tersebut tertelan atau terhirup.
5.
Skin irration
Simbol yang berbahaya bagi kesehatan yang dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, iritasi pernapasan sangat berbahaya jika tertelan, terhirup dan bersentuhan dengan kulit.
Karsinogenik/mutasi
Simbol yang bahaya bagi kesehatan serius, dapat menyebabkan kerusakan serius dan sifatnya jangka panjang pada kesehatan, dapat menyebabkan organ rusak, cacat, kesulitan bernapas bahkan kanker.
Berbahaya bagi lingkungan
bahan kimia yang berbahaya bagi lingkungan dapat menyebabkan kerusakan ekosistem, hindarilah kontak atau bercampur dengan lingkungan yang dapat membahayakan makhluk hidup
8.
Pengoksidasi
Bahan kimia yang sifatnya pengoksidasi dapat menyebabkan kebakaran dengan menghasilkan panas saat kontak dengan bahan organik atau bahan pereduksi
Compressed gases
Bahan kimia yang berisi gas di bawah tekanan, sehingga dapat meledak jika dipanaskan yang dapat menyebabkan luka bakar
E. ALAT DAN BAHAN
No. Gambar Nama bahan Jumlah
1.
Eosin Methylene Blue Agar (Levine) C 16 H 18 ClN 3 S 2
2.
Carbol-fuchsin solution C 21 H 22 ClN 3
1
3.
tri-Sodium citrate dihydrate Na 3 C 6 H 5 O 7 ·2 2 O
1
Nutrient Agar 1
EthanolC 2 H 5 OH
1
- Asam cuka 1
12.
1-Butanol C 4 H 10 O 1
13.
Kalium permanganat KMnO 4 1
14.
Natrium nitrat NaNO 3 1
15.
Natrium dodesil sulfat NaC 12 H 25 SO 4
1
16.
Calsium nitrat Ca(NO 3 ) 2 1
- MR-VP-broth methyl red
1
18.
Ammonia solution NH 4 OH 2
Lactose broth 1
Timbal (II) Acetant (CH 3 COO) 2 Pb·3H 2 O
1
3.
Eosin Methylene Blue Agar C 16 H 18 ClN 3 S
Padat Reagen
Tidak berbahaya
Disimpan dalam wadah berbahan plastik tertutup dengan suhu sekitar 10°- 25°C.
Rp 1. /500 gr
4.
Kalium permanganat KMnO 4
Padat PA
Pengoksidasi, berbahaya bagi lingkungan, berbahaya
Simpan di botol kaca gelap agar tidak terkena cahaya.
Rp 75. /100 gr
5.
Karbol- fuchsin C 20 H 19 N 3 ·HCl
Cair PA
Berbahaya, mudah terbakar
Simpan pada botol kaca gelap dan pada suhu 15°- 25°C.
Rp 131. /100 ml
6.
Natrium dodesil sulfat NaC 12 H 25 SO 4
Padat PA
Mudah terbakar, berbahaya
Simpan di tempat yang tidak panas dan tidak terkena cahaya langsung karena mudah terbakar.
Rp 3. /1000 gr
7.
tri-Sodium citrate dihydrate Na 3 C 6 H 5 O 7 ·2. H 2 O
Padat Reagen Bahan tidakberbahaya
Simpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang tertutup pada suhu 2°-30°.
Rp 1. /kg
- Calsium nitrat
Padat PA Pengoksidasi, berbahaya
Simpan di botol berbahan
Rp 1.
Ca(NO 3 ) 2 dasar plastik yang tertutup.
/kg
- Acrylamide C 3 H 5 NO
Cair PA Toxic
Simpan di ruang dengan ventilasi bersih, disimpan secara rapi, dan tidak berdekatan dengan bahan lain yang mudah bereaksi.
Rp 1. /500 ml
- 1-Butanol C 4 H 10 O
Cair PA
Mudah terbakar, toxic, berbahaya bagi pernapasan
Simpan di botol kaca gelap agar tidak bereaksi dengan cahaya.
Rp 1. /2,5 liter
- Asam cuka Cair Teknis Tidak berbahaya.
Simpan di botol berbahan dasar plastik yang tertutup.
Rp 50/ liter
- Nutrient agar Padat PA Tidak berbahaya
Simpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang tertutup pada suhu ruang.
Rp 5/gr
- Dietil-eter(C 2 H 5 ) 2 O
Cair Reagent
Mudah terbakar, berbahaya
Hindari penyimpanan bahan di dekat
Rp 90/ 100 ml
terhindar dari panas dan cahaya. Selain itu, simpan di suhu sekitar 15°-25°C.
- Natrium sitrat Na 3 C 6 H 5 O 7
Padat Teknis Tidak berbahaya
Simpan di wadah tertutup.
Rp 300. /kg
20.
Minyak imersi C 14 H 12 O 2
Cair PA
Berbahaya bagi lingkungan
Simpan pada botol kaca gelap agar terhindar dari panas dan cahaya. Selain itu, simpan di suhu sekitar 15°-25°C.
Rp 2. /500 ml
- Beef extract Padat PA Tidak berbahaya
Disimpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang tertutup.
Rp 980. /500 gr
22.
Timbal (II) Acetant (CH 3 COO) 2 Pb· H 2 O
Padat Reagent Toxic
Disimpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang tertutup.
Rp 2. /250 gr
H. PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil observasi terhadap bahan-bahan kimia yang tersedia di laboratorium mikrobiologi, maka dapat diketahui:
- Ammonia solution (NH 4 OH) bersifat korosif dan berbahaya bagi lingkungan. Simpan Ammonia solution di botol kaca gelap dan jauhkan dari bahan lain.
- Natrium nitrat (NaNO 3 ) merupakan pengoksidasi dan mudah bereaksi. Syarat penyimpanan: - Berada pada suhu ruangan dan ventilasi yang cukup. - Jauhkan dari sumber api atau panas.
- Eosin Methylene Blue Agar (C 16 H 18 ClN 3 S) adalah bahan kimia tidak berbahaya. Syarat penyimpanan: - Tutup wadah dengan rapat - Simpan pada suhu sekitar 10°-25°C. - Lindungi dari kelembapan.
- Kalium permanganat (KMnO 4 ) merupakan pengoksidasi, berbahaya bagi lingkungan, dan berbahaya. Syarat penyimpanan: - Simpan di botol kaca gelap agar tidak terkena cahaya. - Ventilasi cukup. - Jauhkan dari bahan yang mudah terbakar.
- Karbol-fuchsin (C 20 H 19 N 3 ·HCl) itu berbahaya dan mudah terbakar. Simpan pada botol kaca gelap dan pada suhu 15°-25°C.
- Natrium dodesil sulfat (NaC 12 H 25 SO 4 ) itu mudah terbakar dan berbahaya. Simpan di tempat yang tidak panas dan tidak terkena cahaya langsung karena mudah terbakar.
- tri-Sodium citrate dihydrate (Na 3 C 6 H 5 O 7 ·2 2 O) itu tidak berbahaya. Syarat penyimpanan: - Simpan dalam wadah berbahan dasar plastik yang tertutup - Simpan pada suhu 2°-30°.
- Calsium nitrat (Ca(NO 3 ) 2 ) merupakan bahan kimia pengoksidasi dan berbahaya. Simpan di botol berbahan dasar plastik yang tertutup.
- Acrylamide (C 3 H 5 NO) merupakan senyawa yang toxic. Syarat penyimpanan:
- Simpan di ruang dengan ventilasi cukup.
- Tidak disimpan berdekatan dengan bahan lain yang mudah bereaksi.
- Jauhkan dari bahaya kebakaran.
- 1-Butanol (C 4 H 10 O) itu mudah terbakar, toxic, dan berbahaya bagi lingkungan. Simpan di botol kaca gelap agar tidak bereaksi dengan cahaya.
• Jauhkan dari percikan api.
• Simpan di tempat bahan kimia yang benar.
• Ventilasi yang baik.
I. PERTANYAAN PENELITIAN
- Mengapa terdapat perbedaan bentuk dan warna kemasan pada berbagai bahan kimia? Jawab: Bentuk dan warna kemasan tiap bahan kimia itu berbeda-beda tergantung pada jenis bahan kimia dan karakteristiknya. Bahan kimia padat biasanya disimpan pada kemasan yang berbahan dasar plastik (polythylene), sedangkan bahan cair disimpan pada kemasan kaca gelap. Jika bahan cair disimpan pada kemasan berbahan dasar plastik, kemungkinan besar bahan tersebut akan rusak. Entah itu karena pengaruh cahaya matahari atau mengalami kebocoran. Oleh karena itu, untuk bahan kimia cair dianjurkan untuk disimpan pada botol kaca gelap agar interaksi dengan cahaya matahari dapat diminimalisasi.
- Bagaimana membedakan secara sederhana bahan kimia yang kualitas teknis dengan yang kualitas tingkat kemurnian tinggi (PA dan Analar)? Jawab: Secara sederhana, perbedaan antara bahan kimia kualitas teknis dengan kualitas PA dan analar dapat dilihat pada kemasannya. Biasanya bahan kimia yang berkualitas teknis, kemasannya tidak seapik bahan kimia berkualitas PA dan analar. Pada kemasan bahan kimia kualitas teknis juga biasanya tidak melampirkan keterangan- keterangan mengenai bahan kimia tersebut, sedangkan bahan kimia berkualitas PA dan analar biasanya melampirkan keterangan mengenai bahan kimia secara detail. Selain itu, pada bahan kimia kualitas tingkat kemurnian tinggi, biasanya ada keterangan yang tertulis “proanalysis” atau “for analysis”.
- Keterangan apa saja yang dapat diketahui dari label setiap bahan kimia? Jawab: Beberapa keterangan yang dapat diketahui dari label setiap bahan kimia sebagai berikut: a. Nomor katalog b. Nama produk
c. Nomor CAS d. Nama perusahaan e. Tingkat kemurnian bahan (spesifikasi) f. Komposisi bahan g. Rumus kimia bahan h. Nomor EC i. Massa molar j. Simbol sifat bahan k. Berat bahan l. Aturan penyimpanan dan penanganan bahan m. Tanggal kadaluwarsa 4. Bagaimana cara mengetahui karakteristik dan menangani bahan kimia yang higroskopis? Jawab: Bahan kimia higroskopik adalah sifat bahan yang mengikat uap air di udara, cara mengetahuinya sampel bahan bisa diletakkan di wadah seperti cawan petri lalu tunggu beberapa menit di udara terbuka dan jika bahan mencair makan bahan kimia tersebut bersifat higroskopis. Cara menanganinya adalah setelah mengambil secukupnya atau sesudah menggunakan bahan kimia tersebut maka pastikan tutup kembali dengan rapat. 5. Bagaimana teknik menggunakan bahan kimia supaya bahan tersebut tidak rusak, tidak terkontaminasi dan aman terhadap sipemakai? Jawab: Mengetahui atau mengenali sifat, bahaya dan cara penanganan bahan-bahan kimia. Jika ingin menggunakannya maka ambilah secukupnya lalu pastikan tutup dengan rapat dan simpang bahan kimia ke tempat penyimpanan semula agar tidak terkontaminasi bahan lain atau bahaya yang lain. 6. Bahan kimia yang memiliki sifat bagaimana yang tidak boleh dicampurkan atau didekatkan satu sama lain? Jawab:
- Bahan kimia oksidator jangan didekatkan dengan bahan mudah terbakar, karena akan menimbulkan ledakan jika terjadi kontak.
- Bahan mudah terbakar juga jangan didekatkan dengan bahan korosif
J. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum pengenalan dan penanganan bahan kimia yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap bahan kimia memiliki sifat yang berbeda- beda. Informasi lain yang didapatkan meliputi:
- Secara umum, bahan kimia memiliki sifat yang mudah terbakar, pengoksida (oksidator), mudah meledak (eksplosif), radioaktif, korosif, toksik, dan higroskopis.
- Mengetahui berbagai simbol yang terdapat pada bahan kimia penting bagi kita agar lebih berhati-hati saat menggunakan dan menyimpan bahan kimia.
- Penyimpanan bahan kimia terbagi menjadi tiga cara yaitu secara alfabet, berdasarkan golongan dan secara kelompok.
- Tingkat kemurnian bahan (spesifikasi) terbagi menjadi: a. Analar, PA (Pro analyst), memiliki tingkat kemurnian yang paling tinggi. b. GP (General Purpose) c. Teknis, memiliki tingkat kemurnian paling rendah. Biasa digunakan untuk tujuan komersial dan industri.
DAFTAR PUSTAKA
Walton. 1998. “Pengenalan Alat-Alat Laboratorium” Wirjosoemarto, K. (dkk). (2004). Teknik Laboratorium. Bandung: JICA Rodiani, T. (2018). Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Kompetensi: Menyimpan Bahan Kimia dengan Aman.