Skip to document

Jurnal dinamika bisnis

Jurnal dinamika bisnis
Course

PENDIDIKAN AGAMA (MPK 101)

19 Documents
Students shared 19 documents in this course
Academic year: 2021/2022
Uploaded by:
Anonymous Student
This document has been uploaded by a student, just like you, who decided to remain anonymous.
Universitas Prima Indonesia

Comments

Please sign in or register to post comments.

Preview text

Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

39

Implikasi Kecakapan Manajerial pada Laporan Keberlanjutan dan

Kinerja Perusahaan

Elly Nindi Ariantika, Ira Geraldina* STIE Indonesia Banking School *Corresponding author: ira@ibs.ac

  1. Pendahuluan Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang sangat penting bagi setiap perusahaan untuk mempertahankan keberlanjutan hidup perusahaannya. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan merupakan kunci

keberhasilan setiap perusahaan yang mencerminkan baiknya kinerja perusahaan. Untuk menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan informasi relevan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan pada jangka waktu tertentu (Dewa & Sitohang, 2015). Beberapa tahun terakhir,

A R T I C L E I N F O R M A T I O N A B S T R A C T

Article history: Received date: 14 May 2018 Received in revised form: 18 July 2018 Accepted: 27 July 2018 Available online: 31 March 2019

This study aims to examine the effect of managerial skills in moderating the relationship between sustainability reports and financial performance of Indonesian companies. The population of this study is companies listed in the Indonesian Stock Exchange which are participating in the Sutainability Reporting Award (SRA) between 2008 and 2015 (110 observations). The data is analysed by using moderated regression analysis (MRA) method. This study indicates that the disclosure of economic, environmental, labor and product responsibility affects the companies's financial performance. Aditionally the managerial skill strengthens the positive influence of sustainability reports on company performance. The implication of this study is that companies should consider the skills of managers who are able to manage company assets efficiently. On the one hand the skillful managers can improve the company's sustainability reports and on the other hand they can also improve the company performance. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecakapan manajerial dalam memoderasi hubungan antara laporan keberlanjutan dengan kinerja keuangan perusahaan di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang juga berpartisipasi dalam Sutainability Reporting Award (SRA) antara tahun 2008 dan 2015 (110 observasi). Data dianalisis dengan menggunakan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan, tenaga kerja, dan tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan. Kecakapan manajerial terbukti dapat memperkuat pengaruh positif laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan. Implikasi hasil penelitian ini adalah, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kecakapan manajer yang mampu mengelola aset perusahaan secara efisien, sehingga pada satu sisi dapat meningkatkan laporan keberlanjutan perusahaan dan di sisi lain meningkatkan kinerja perusahaan.

©2019 FEB USK. All rights reserved.

Keywords: Sutainability report, company performance, managerial skill, Sustainability Reporting Award

Citation: Ariantika, E. N., & Geraldina, I. (2019). Implikasi kecakapan manajerial pada laporan keberlanjutan dan kinerja perusahaan. Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 6 (1), 39–50.

dx.doi/10.24815/jdab.v6i1.

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

tanggung jawab sosial (corporate social responsibility) perusahaan dan laporan keberlanjutan (sustainability report) telah menjadi isu utama pelaporan perusahaan. Konsep tersebut muncul dari tuntutan dan harapan masyarakat tentang peran perusahaan dalam masyarakat. Salah satu munculnya tuntutan masyarakat dikarenakan terjadi rangkaian tragedi lingkungan dan kemanusiaan di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia, seperti kasus banjir lumpur panas yang disebabkan oleh perusahaan minyak dan gas, Lapindo Brantas Inc. (Susanto & Tarigan, 2014). Laporan berkelanjutan memuat penjelasan mengenai pelaksanaan keberlanjutan perusahaan (Chariri & Nugroho, 2009). Laporan berkelanjutan dapat didesain oleh manajemen sebagai retorika untuk membentuk citra perusahaan. Menurut Global Reporting Initiative, sebuah laporan keberlanjutan adalah sebuah laporan yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan atau organisasi tentang dampak ekonomi, lingkungan dan sosial yang disebabkan oleh aktivitas sehari-hari (GRI, 2006). Sebuah laporan keberlanjutan juga menyajikan nilai-nilai dan model tata kelola organisasi, serta menunjukkan hubungan antara strategi dan komitmen organisasi terhadap ekonomi global yang berkelanjutan. Pelaporan keberlanjutan dapat membantu organisasi untuk mengukur, memahami dan berkomunikasi mengenai lingkungan, kinerja sosial dan tata kelola ekonomi organisasi, dan kemudian menetapkan tujuan, dan mengelola perubahan secara lebih efektif. Laporan keberlanjutan juga merupakan elemen intrinsik sebuah pelaporan terintegrasi. Laporan berkelanjutan sebagai praktik pengukuran, pengungkapan, dan upaya akuntabilitas dari kegiatan keberlanjutan yang dimanfaatkan perusahaan untuk mencapai pertumbuhan berkelanjutan, keberhasilan jangka panjang, dan mempertahankan kelangsungan hidup (KPMG, 2008). Penelitian ini menggunakan enam aspek pengungkapan laporan berkelanjutan yaitu ekonomi, lingkungan, hak asasi manusia,

masyarakat, sosial, dan tanggung jawab produk sebagaimana dilakukan oleh Tarigan & Samuel (2014). Penelitian terdahulu menunjukkan hasil bahwa pengungkapan laporan berkelanjutan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan yang diukur oleh profitabilitas perusahaan (Weber, Koellner, Habegger, Steffensen, & Ohnemus, 2005) dan likuiditas perusahaan (Tarigan & Samuel, 2014). Akan tetapi, penelitian terdahulu belum ada yang menguji mengenai kemungkinan kecakapan manajerial yang dapat memoderasi pengaruh pengungkapan laporan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa ketika perusahaan memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu informasi tentang sukses keuangan perusahaan, termasuk di dalamnya informasi mengenai tanggung jawab sosial perusahaan. Sebaliknya, ketika tingkat profitabilitas rendah, perusahaan berharap para pengguna laporan akan membaca kabar baik mengenai kinerja non keuangan perusahaan yang lain, seperti kinerja sosial, dan dengan demikian investor akan tetap berinvestasi di perusahaan tersebut (Donovan & Gibson, 2000). Apabila perusahaan, dalam hal ini manajemen perusahaan, mampu mengelola aset operasional perusahaan secara efisien dan disinergikan dengan kemampuan mengelola informasi laporan keberlanjutan perusahaan dengan baik, maka seluruh informasi yang diungkapkan perusahaan akan diapresiasi oleh para pemangku kepentingan, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran kecakapan manajerial dalam meningkatkan pengaruh positif laporan keberlanjutan perusahaan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini memiliki beberapa kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan, yaitu pertama, penelitian ini menambahkan variabel kecakapan manajerial sebagai variabel yang moderasi pengaruh pengungkapan laporan

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

produk yang dihasilkan perusahaan dan layanan yang secara langsung mempengaruhi pelanggan, seperti kesehatan dan keamanan, informasi, pelabelan, pemasaran dan privasi; (vi) sosial, yaitu berisi kegiatan sosial yang dilakukan oleh perusahaan, apa saja yang sudah dilakukan dan bagaimana kegiatan tersebut dilakukan. Penelitian ini menggunakan GRI-G3 Guidelines dengan pertimbangan periode penelitian ini dimulai tahun 2008-2016, sehingga sebagian besar sampel penelitian masih menggunakan panduan tersebut. Adapun GRI-G4 Guidelines dan GRI Disclosure Standard, masing-masing baru terbit pada tahun 2013 dan 2016.

Pengaruh Pengungkapan Laporan Keberlanjutan terhadap Kinerja Perusahaan Penelitian terdahulu yang dilakukan di Indonesia menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial maupun laporan keberlanjutan secara umum berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dengan menggunakan Corporate Social Disclosure Index (CSDI) berdasarkan GRI (2006), CSDI terdiri dari tiga aspek pengungkapan, yaitu: aspek ekonomi, lingkungan dan sosial, menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan dan kinerja pasar perusahaan (Dahlia & Siregar, 2008). Selain itu, secara umum laporan keberlanjutan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, sedangkan secara khusus hanya pengungkapan kinerja sosial yang mempengaruhi kinerja perusahaan (Chen, Feldmann, & Tang, 2015; Kao, Yeh, Wang, & Fung, 2018). Susanto & Tarigan (2014) menguji pengaruh dari masing-masing kinerja laporan keberlanjutan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Dengan menggunakan enam indikator GRI, yaitu: kinerja ekonomi, lingkungan, sosial, hak asasi manusia, tanggung jawab produk, serta praktek tenaga kerja dan pekerjaan layak, hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya pengungkapan kinerja sosial dan pengungkapan kinerja tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa secara umum, hasil penelitian terdahulu menunjukkan bahwa laporan berkelanjutan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menguji kembali pengaruh laporan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan perusahaan dengan mengubah pengaturan sampel penelitian. Jika penelitian sebelumnya menggunakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan melaporkan laporan berkelanjutan dan sekaligus terdaftar di situs National Center for Sustainability Report (Nofianto & Agustina, 2014), sedangkan penelitian ini menggunakan sampel penelitian perusahaan yang berpartisipasi pada Sustainability Reporting Awards (SRA) yang mungkin dapat mempengaruhi hasil penelitian. Dengan demikian, dapat dinyatakan hipotesis 1 penelitian sebagai berikut: H1:_ laporan keberlanjutan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan

Pengaruh Kecakapan Manajerial sebagai Variabel Moderasi terhadap Hubungan Pengungkapan Aspek Laporan Berkelanjutan dengan Kinerja Perusahaan Kecakapan manajerial merupakan suatu keterampilan atau karakteristik personal yang membantu tercapainya kinerja dan tugas manajerial (Dechow, Sloan, & Sweeney, 1995). Manajer yang memiliki tingkat kecakapan yang tinggi akan lebih terampil mengolah informasi. Seorang manajer dikatakan cakap apabila manajer tersebut memiliki keahlian yang memadai dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya (Isnugrahadi & Kusuma, 2009). Keahlian tersebut bisa berasal dari faktor intelejensi, pendidikan, dan pengalaman yang dimiliki juga merupakan faktor penentu tingkat keahlian seorang manajer. Kecakapan manajer tercermin pada pengambilan keputusan manajer tersebut. Kecakapan manajerial yang dimaksud pada penelitian ini adalah kecakapan manajer dalam

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

mengelola aset perusahaan secara efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecakapan manajerial berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan (Cline & Williamson, 2017; Djuitaningsih & Rachman, 2011). Selain kecakapan manajerial, kinerja karyawan juga menentukan kinerja perusahaan. Karyawan yang merasa nyaman dan percaya kepada perusahaan akan memberikan segala yang terbaik yang mereka miliki untuk kemajuan perusahaan. Karyawan akan bekerja dengan sebaik mungkin untuk bisa mencapai kinerja perusahaan yang optimal. Jika karyawan telah mampu bekerja secara efektif dan efisien, maka diharapkan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga informasi mengenai karyawan dalam laporan berkelanjutan menjadi salah satu elemen yang penting (Nofianto & Agustina, 2014). Manajer dituntut untuk dapat mengelola aset (keuangan) perusahaan secara efisien dan mengelola informasi non-keuangan dengan baik, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kecakapan manajerial sesuatu yang bisa diukur, sehingga dampaknya terhadap kinerja perusahaan dapat diuji secara empiris (Demerjian, Lev, & McVay, 2012), termasuk pengaruh positif kecakapan manajerial dalam mengelola aset secara efisien dan laporan berkelanjutan terhadap profitabilitas perusahaan. Manajer yang bertalenta berkorelasi dengan prospek pertumbuhan perusahaan (Justin, 2017). Perusahaan yang memiliki manajer yang kecakapannya tinggi memiliki kesempatan pertumbuhan yang lebih tinggi karena mereka dapat menciptakan nilai tambah yang lebih besar bagi pemegang saham, salah satunya dengan cara memilih Net Present Value (NPV) proyek yang positif. Dengan kata lain, semakin cakap seorang manajer dalam mengelola aset dan mengungkapan aspek- aspek laporan berkelanjutan, maka dapat meningkatkan laba perusahaan. Penelitian ini mencoba untuk menguji lebih lanjut kemungkinan dampak kecakapan manajerial perusahaan dalam

mengelola aset yang disinergikan dengan pengungkapan enam aspek laporan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan. Apabila manajer cakap mengelola aset perusahaan secara efisien dan mampu mengelola informasi laporan keberlanjutan perusahaan, maka seluruh informasi yang diungkapkan perusahaan akan diapresiasi oleh para pemangku kepentingan, sehingga meningkatkan profitabilitas perusahaan. Pengelolaan aset yang efisien dan pengelolaan informasi keberlanjutan perusahaan dengan baik menunjukkan manajer peduli dengan kepentingan para pemangku kepentingan yang beragam, sehingga sumber daya yang dimiliki perusahan dikelola secara efisien dan efektif untuk menghasilkan barang dan jasa dengan nilai tambah yang tinggi. Barang dan jasa yang bernilai tinggi tersebut akan digunakan konsumen dan masyarakat, sehingga dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Dengan demikian, dapat dinyatakan hipotesis 2 penelitian sebagai berikut: H2:_Kecakapan manajerial meningkatkan pengaruh positif pengungkapan aspek laporan berkelanjutan terhadap kinerja perusahaan.

  1. Metode Penelitian Sampel Penelitian Penelitian ini menggunakan data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan yang diperoleh dari situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), situs resmi perusahaan bersangkutan, dan situs resmi SRA. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di BEI dan berpartisipasi dalam SRA selama periode 2008-2015, yaitu sebanyak 236 observasi. Dari 236 observasi tersebut, terdapat 123 observasi yang datanya tidak lengkap (tidak menyampaikan laporan tahunan atau laporan keuangan) dan 3 observasi yang terindikasi outliers. Dengan demikian, jumlah observasi akhir pada penelitian ini adalah sebanyak 110 observasi seperti disajikan pada tabel 1.

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

Variabel Penelitian Tabel 2. Statistik Deskriptif PROF ECO ENV SOC HR PR LAB DSRA MAJ Mean 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Median 0 0 0 0 0 0 0 0 1. Maximum 0 1 1 1 1 1 1 1 1. Minimum -0 0 0 0 0 0 0 0 0. Std. Dev. 0 0 0 0 0 0 0 0 0. Observations 110 110 110 110 110 110 110 110 110

Variabel terikat pada penelitian ini adalah kinerja perusahaan (PROF), yang diukur oleh ROA (Dincer, Banu, & June, 2011). ROA diperoleh dari laba bersih perusahaan dibagi dengan total aset. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengungkapan dalam laporan berkelanjutan (SR). Variabel ini diukur melalui Sustainability Report Disclosure Index (SRDI). SRDI menilai tanggung jawab sosial yang sesuai dengan kriteria menurut Global Initiative Reporting 3 (GRI 3), yaitu:

pengungkapan kinerja ekonomi (ECO), pengungkapan kinerja lingkungan (ENV), pengungkapan kinerja sosial (SOC), pengungkapan kinerja hak asasi manusia (HR), pengungkapan kinerja tanggung jawab produk (PR), dan pengungkapan kinerja tenaga kerja dan pekerjaan layak (LAB) sebagaimana digunakan pada penelitian Susanto & Tarigan (2014). Nilai indeks SR diperoleh dari persamaan 2 di bawah ini:

...(2)

Dimana: SDRI : Sustainability Report Disclosure Index perusahaan i ΣECO : Jumlah aspek Ekonomi yang diungkapkan perusahaan i ΣSOC : Jumlah aspek Sosial yang diungkapkan perusahaan i ΣHR : Jumlah aspek HAM yang diungkapkan perusahaan i ΣPR : Jumlah aspek Tanggung Jawab Produk yang diungkapkan perusahaan i ΣLAB : Jumlah aspek Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Layak yang diungkapkan perusahaan i

Penelitian ini juga menggunakan variabel moderasi, yaitu kecakapan manajerial (MAJ) yang pada penelitian ini didefinisikan tingkat efisiensi perusahaan dalam mengelola aset keuangan perusahaan (Djuitaningsih & Rachman, 2011). MAJ diukur nilai efisiensi relatif suatu Unit Kegiatan Ekonomi (UKE) dibandingkan

dengan UKE lain dalam sampel (sekelompok UKE yang saling dibandingkan) dengan menggunakan jenis input dan output yang sama. Nilai tersebut diperoleh dari hasil estimasi rasio dari total output tertimbang dibagi total input tertimbangnya dengan menggunakan Data Envelopment Analysis (DEA), sehingga nilainya tidak boleh lebih dari 1 (Muharram, 2007). Output yang digunakan hanya satu yaitu penjualan. Penjualan yang dipakai sebagai output karena penjualan merepresentasikan nilai nominal dari produk perusahaan yang merupakan output mendasar dari perusahaan. Sedangkan input terdiri atas dua faktor yaitu faktor sumber daya (total aset dan jumlah tenaga kerja) dan faktor operasional (Days COGS in Inventory dan Days Sales Outstanding). Total aset dimasukkan sebagai input karena aset merupakan faktor sumber daya yang sangat penting dalam menghasilkan penjualan (output). Seorang

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

manajer yang cakap akan mampu mengelola besaran aset yang diperlukan untuk menghasilkan penjualan yang maksimal. Jumlah tenaga kerja dimasukkan karena berperan menghasilkan penjualan. Secara umum, untuk nilai penjualan yang tertentu, semakin kecil jumlah tenaga kerja untuk menghasilkan penjualan tersebut maka semakin efisien perusahaan tersebut. Days COGS in Inventory (DCI) digunakan untuk mengukur besaran kecepatan perputaran sediaan perusahaan dalam satuan hari. Semakin kecil waktu (hari) yang diperlukan untuk perputaran sediaan maka semakin efisien perusahaan tersebut. Manager yang handal diharapkan mampu mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan besaran DCI ini, yang dihitung dari 365/(COGS/Inventory). Days Sales Outstanding (DSO) digunakan untuk mengukur waktu yang diperlukan oleh perusahaan untuk mendapatkan kas setelah melakukan penjualan. Semakin cepat perusahaan mendapatkan kas

semakin baik, yang dihitung dari Receivables/(Sales/365). Penelitian ini menggunakan variabel kontrol yaitu kontinuitas perusahaan yang berpartisipasi dalam SRA selama periode 2008-2010 (DSRA). Perusahaan yang berturut-turut berpartisipasi dalam SRA dipandang memiliki akuntabilitas dan transparansi yang lebih baik dalam pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan, berdasarkan rerangka pelaporan yang dikeluarkan oleh GRI yang diterbitkan oleh National Center for Sustainability Reporting. Variabel ini diukur dengan menggunakan variabel dummy, diberi nilai 1 jika stabil melaporkan selama periode 2008-2015, dan 0 jika tidak melaporkan secara stabil. Penelitian ini juga memasukkan keenam komponen laporan keberlanjutan untuk mangetahui lebih lanjut apakah masing-masing komponen berpengaruh secara parsial terhadap kinerja perusahaan.

  1. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Tabel 3. Hasil Estimasi Model Penelitian Variable Coefficient t-Statistic Prob. ECO 0 2 0*** ENV 0 2 0*** SOC 0 1 0. HR 0 0 0. PR 0 1 0* LAB 0 2 0*** SR 0 2 0** MAJ 0 3 0*** SRMAJ 0 2 0* DSRA -0 -2 0** C -0 -7 0*** Adjusted R-squared 0. Prob (F-statistic) 0. *) **) ***) signifikan pada alpha 10%, 5%, dan 1%

Berdasarkan tabel 3, rerata nilai profitabilitas perusahaan (PROF) adalah sebesar 0. Rerata nilai masing-masing komponen variabel laporan keberlanjutan (SR) berada pada kisaran 0.70-0 yang menunjukkan pengungkapan masing-masing komponen cukup baik, hal ini wajar karena yang menjadi sampel penelitian adalah perusahaan yang mengikuti Sustainability

Reporting Awards (SRA). Rerata nilai variabel kecakapan manajerial (MAJ) sebagai variabel pemoderasi adalah sebesar 0 yang menunjukkan kecakapan manajerial perusahaan mendekati efisien. Adapun nilai rerata variabel kontrol DSRA adalah 0, artinya sebanyak 67 dan sisanya (46) tidak stabil berpartisipasi dalam SRA selama periode 2008-2015.

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Tarigan & Samuel, 2014).

Peran Kecakapan Manajerial dalam Meningkatkan Pengaruh Laporan Keberlanjutan Terhadap Kinerja Perusahaan Berdasarkan hasil estimasi model, diperoleh bahwa kecakapan manajerial (MAJ) memiliki pengaruh positif terhadap kinerja keuangan. Manajer yang memiliki tingkat kecakapan yang tinggi akan lebih terampil mengolah informasi yang didukung oleh faktor pendidikan dan pengalamannya, sehingga dapat melakukan pengambilan keputusan pengelolaan aset yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan manajer yang kurang cakap, sehingga dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan (Isnugrahadi & Kusuma, 2009). Pengelolaan aset yang efisien semakin mendorong perusahaan untuk mengungkapkan laporan keberlanjutan, sehingga diapresiasi oleh para pemangku kepentingan dan dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan. Manajer yang memiliki kemampuan mengelola aset dan informasi cenderung memahami kondisi ekonomi dan perkembangan masa depan, sehingga dapat mengelola aset secara efisien yang berdampak pada peningkatan profitabilitas perusahaan. Selain itu, manajer tersebut dapat memberikan penilaian yang lebih baik mengenai pengeluaran sosial perusahaan yang meningkatkan kepuasan para pemangku kepentingan. Hasil penelitian ini menambahkan temuan Hsiao & Chiang (2009) yang menunjukkan bahwa kecakapan manajerial secara umum tidak memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas perusahaan, namun kecakapan manajerial terbukti memperlemah pengaruh pengungkapan CSR terhadap profitabilitas pada kelompok sampel perusahaan yang kecakapan manajerialnya inferior (lemah).

  1. Kesimpulan, Keterbatasan, dan Saran Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh laporan keberlanjutan terhadap kinerja

perusahaan dan peran kecakapan manajerial dalam meningkatkan pengaruh positif laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian mendukung dugaan penelitian bahwa laporan keberlanjutan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan kecakapan manajerial dapat meningkatkan pengaruh positif laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan. Tiga dari enam komponen laporan keberlanjutan, yaitu kinerja ekonomi, sosial, dan tenaga kerja yang berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hasil penelitian ini memiliki implikasi bahwa aktivitas keberlanjutan perusahaan, terutama dalam aspek ekonomi, sosial, dan tenaga kerja dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, hasil penelitian ini mendorong perusahaan untuk meningkatkan pengungkapan mengenai ketiga aspek tersebut yang mewakili beberapa pemangku kepentingan. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kecakapan manajerial dapat meningkatkan pengaruh positif laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan, mendorong perusahaan untuk memperhatikan dan menerapkan kecakapan manajerial, agar semakin meningkatkan dampak positif pengungkapan laporan keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini memiliki keterbatasan, diantaranya, pertama, penelitian ini hanya menggunakan perusahaan yang berpartisipasi dalam Sustaiability Reporting Award 2008-2015, sehingga penelitian berikutnya disarankan untuk mengikutsertakan perusahaan yang tidak mengikuti SRA, tetapi melaporkan laporan keberlanjutan perusahaan. Kedua, penelitian ini hanya menggunakan satu ukuran kinerja yaitu ROA yang mencerminkan ukuran kinerja akuntansi, sehingga penelitian berikutnya disarankan menggunakan ukuran kinerja pasar. Ketiga, penelitian ini masih menggunakan GRI-G Guideline, sehingga penelitian selanjutnya disarankan menggunakan GRI-G4 Guideline atau GRI Disclosure Standard terbaru. Keempat, penelitian ini tidak menguji kemungkinan simultan

Ariantika & Geraldina/Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-

mengenai pengaruh profitabilitas terhadap laporan keberlanjutan, sehingga penelitian berikutnya disarankan menguji pengaruh simultan profitabilitas dan laporan keberlanjutan (Ghani, Jamal, Puspitasari, & Gunardi, 2018).

Daftar Pustaka Chariri, A., & Ghozali, I. (2007). Teori Akuntansi. Semarang: Badan Penerbit Universitas. Chariri, A., & Nugroho, F. (2009). Retorika dalam Pelaporan Corporate Social Responsibility: Analisis Semiotik atas Sustainability eporting PT Aneka Tambang, Tbk. (pp. 1 – 12). Simposium Nasional Akuntansi XII. Chen, L., Feldmann, A., & Tang, O. (2015). The Relationship between Disclosures of corporate social performance and financial performance: Evidences from GRI reports in manufacturing industry. Int. J. Production Economics, 445–456. Cline, B. N., & Williamson, C. R. (2017). Individualism, Democracy, and Contract Enforcement. Journal of Corporate Finance, 46 , 284 – 306. doi/10.1016/j.jcorpfin.2017.07. Dahlia, L., & Siregar, R. (2008). Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XI. Dechow, P., Sloan, R., & Sweeney, A. (1995). Detecting earnings management. The Accounting Review, 192–225. Demerjian, P., Lev, B., & McVay, S. (2012). Quantifying Managerial Ability: A New Measure and Validity Tests. Management Science, 1229–1248. Dewa, P., & Sitohang, S. (2015). Analisis Kinerja Keuangan PT Indofood Sukses Makmur, Tbk. Jurnal Ilmu Dan Riset Manajemen, 1– 12. Dincer, Banu, & June. (2011). Do the Shareholders Really Care about Corporate Social Responsibility? International Journal of Business and Social Sciences. Djuitaningsih, T., & Rachman, A. (2011). Pengaruh Kecakapan Manajerial terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Media Riset Akuntansi, 158–175. Donovan, G., & Gibson, K. (2000). Environmental

Disclosure in the Corporate Annual Report: A Longitudinal Australian Study. In 6th Interdiciplinary Environmental Association Conference. Freeman, & Reed. (1983). Stakeholders: Theory and Practice. Inggris: OUP Oxford. Ghani, E., Jamal, J., Puspitasari, E., & Gunardi, A. (2018). Factors Influencing Integrated Reporting Practices Among Malaysian Public Listed Real Property Companies: A Sustainable Development Effort. International Journal of Managerial and Financial Accounting, 144–162. GRI. (2006). Sustainability Reporting Guidelines. Amsterdam: Global Reporting Initiative. Hsiao, L.-P., & Chiang, C. (2009). Corporate Social Responsibility and Financial Performance: The Role of Manajerial Ability. In 12th Asia Pacific Management Accounting Association Annual Conference. Isnugrahadi, & Kusuma. (2009). Pengaruh Kecakapan Manajerial Terhadap Manajemen Laba dengan Kualitas Audit sebagai Variabel Pemoderasi. In Simposium Nasional Akuntansi XII. Justin, S. (2017). Managerial Ability, Growth Opportunities, and IPO Performance. Managerial Finance, 488–507. Kao, E. H., Yeh, C.-C., Wang, L.-H., & Fung, H.- G. (2018). The Relationship Between CSR and Performance: Evidence in China. Pacific- Basin Finance Journal, 155–170. KPMG. (2008). Sustainability reporting: A guide. KPMG International Cooperative. Muharram, H. (2007). Analisis Perbandingan Efisiensi Bank Syariah di Indonesia dengan Metode Data Envelopment Analysis (Periode Tahun 2005). Jurnal Ekonomi Dan Bisnis Islam, 80–166. Natalia, R. (2014). Pengaruh Sustainability Reporting terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Publik Dari Sisi Profitability Ratio. Bussiness Accounting Review, 111 – 120. Nofianto, E., & Agustina, L. (2014). Analisis Pengaruh Sustainability Report terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan. Accounting Analysis Journal, 569–578. Purnomo, B., & Tarigan, J. (2014). Hubungan Antara Sustainability Reporting terhadap

Was this document helpful?

Jurnal dinamika bisnis

Course: PENDIDIKAN AGAMA (MPK 101)

19 Documents
Students shared 19 documents in this course
Was this document helpful?
Jurnal Dinamika Akuntansi dan Bisnis Vol. 6(1), 2019, pp 39-50
39
Implikasi Kecakapan Manajerial pada Laporan Keberlanjutan dan
Kinerja Perusahaan
Elly Nindi Ariantika, Ira Geraldina*
STIE Indonesia Banking School
*Corresponding author: ira.geraldina@ibs.ac.id
1. Pendahuluan
Kinerja keuangan merupakan sesuatu yang
sangat penting bagi setiap perusahaan untuk
mempertahankan keberlanjutan hidup
perusahaannya. Kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan merupakan kunci
keberhasilan setiap perusahaan yang
mencerminkan baiknya kinerja perusahaan. Untuk
menilai kinerja keuangan perusahaan, diperlukan
informasi relevan yang berkaitan dengan aktivitas
perusahaan pada jangka waktu tertentu (Dewa &
Sitohang, 2015). Beberapa tahun terakhir,
A R T I C L E I N F O R M A T I O N
A B S T R A C T
Article history:
Received date: 14 May 2018
Received in revised form: 18 July 2018
Accepted: 27 July 2018
Available online: 31 March 2019
This study aims to examine the effect of managerial skills in moderating the
relationship between sustainability reports and financial performance of
Indonesian companies. The population of this study is companies listed in the
Indonesian Stock Exchange which are participating in the Sutainability Reporting
Award (SRA) between 2008 and 2015 (110 observations). The data is analysed by
using moderated regression analysis (MRA) method. This study indicates that the
disclosure of economic, environmental, labor and product responsibility affects
the companies's financial performance. Aditionally the managerial skill
strengthens the positive influence of sustainability reports on company
performance. The implication of this study is that companies should consider the
skills of managers who are able to manage company assets efficiently. On the one
hand the skillful managers can improve the company's sustainability reports and
on the other hand they can also improve the company performance.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kecakapan manajerial dalam
memoderasi hubungan antara laporan keberlanjutan dengan kinerja keuangan
perusahaan di Indonesia. Populasi penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia yang juga berpartisipasi dalam Sutainability Reporting
Award (SRA) antara tahun 2008 dan 2015 (110 observasi). Data dianalisis dengan
menggunakan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa pengungkapan kinerja ekonomi, lingkungan, tenaga kerja,
dan tanggung jawab produk yang mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan.
Kecakapan manajerial terbukti dapat memperkuat pengaruh positif laporan
keberlanjutan terhadap kinerja perusahaan. Implikasi hasil penelitian ini adalah,
perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kecakapan manajer yang mampu
mengelola aset perusahaan secara efisien, sehingga pada satu sisi dapat
meningkatkan laporan keberlanjutan perusahaan dan di sisi lain meningkatkan
kinerja perusahaan.
©2019 FEB USK. All rights reserved.
Keywords:
Sutainability report, company performance,
managerial skill, Sustainability Reporting
Award
Citation:
Ariantika, E. N., & Geraldina, I. (2019).
Implikasi kecakapan manajerial pada laporan
keberlanjutan dan kinerja perusahaan. Jurnal
Dinamika Akuntansi dan Bisnis, 6(1), 3950.
http://dx.doi.org/10.24815/jdab.v6i1.10815