- Information
- AI Chat
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.
Was this document helpful?
This is a Premium Document. Some documents on Studocu are Premium. Upgrade to Premium to unlock it.
Alasan diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Sistem Filsafat
Course: PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (HKM61312)
130 Documents
Students shared 130 documents in this course
University: Universitas Singaperbangsa Karawang
Was this document helpful?
This is a preview
Do you want full access? Go Premium and unlock all 3 pages
Access to all documents
Get Unlimited Downloads
Improve your grades
Already Premium?
Alasan diperlukannya Kajian Pancasila sebagai Sistem Filsafat
∙ Filsafat Pancasila sebagai Genetivus Objectivus dan Genetivus Subjectivus.
artinya nilai nilai Pancasila dijadikan sebagai objek yang dicari landasan
filosofisnya berdasarkan sistem-sistem dan cabang-cabang filsafat yang
berkembang di Barat.
Pancasila sebagai genetivus-subjectivus, artinya nilai-nilai Pancasila
dipergunakan untuk mengkritisi berbagai aliran filsafat yang
berkembang, baik untuk menemukan hal-hal yang sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila maupun untuk melihat nilainilai yang tidak sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu, nilai-nilai Pancasila tidak
hanya dipakai dasar bagi pembuatan peraturan perundang-undangan,
tetapi juga nilai-nilai Pancasila harus mampu menjadi orientasi
pelaksanaan sistem politik dan dasar bagi pembangunan nasional.
∙ Landasan Ontologis Filsafat Pancasila. Pancasila sebagai Genetivus
Subjectivus memerlukan landasan pijak filosofis yang kuat yang
mencakup tiga dimensi, yaitu landasan ontologis, landasan epistemologis,
dan landasan aksiologis.
∙ Ontologi menurut Aritoteles merupakan cabang filsafat yang membahas
tentang hakikat segala yang ada secara umum sehingga dapat dibedakan
dengan disiplin ilmu-ilmu yang membahas sesuatu secara khusus.
Ontologi membahas tentang hakikat yang paling dalam dari sesuatu yang
ada, yaitu unsur yang paling umum dan bersifat abstrak, disebut juga
dengan istilah substansi. Inti persoalan ontologi adalah menganalisis
tentang substansi.
Ontologi menurut pandangan Bakker adalah ilmu yang paling
universal karena objeknya meliputi segala-galanya menurut segala
bagiannya (ekstensif) dan menurut segala aspeknya (intensif).
Bakker mengaitkan dimensi ontologi ke dalam Pancasila dalam uraian
berikut. Manusia adalah makhluk individu sekaligus sosial
(monodualisme), yang secara universal berlaku pula bagi substansi
infrahuman, manusia, dan Tuhan. Kelima sila Pancasila menurut
Bakker menunjukkan dan mengandaikan kemandirian masing-masing,
tetapi dengan menekankan kesatuannya yang mendasar dan
keterikatan dalam relasi-relasi. Dalam
kebersamaan itu, silasila Pancasila merupakan suatu hirarki teratur
yang berhubungan satu sama lain, tanpa dikompromikankan
otonominya, khususnya pada Tuhan.
Landasan ontologis Pancasila artinya sebuah pemikiran filosofis atas
hakikat dan raison d’etre sila-sila Pancasila sebagai dasar filosofis
negara Indonesia. Sastrapratedja menjabarkan prinsip-prinsip dalam
Pancasila sebagai berikut:
(1) Prinsip Ketuhanan Yang Maha Esa merupakan pengakuan atas
kebebasan beragama, saling menghormati dan bersifat toleran, serta
Why is this page out of focus?
This is a Premium document. Become Premium to read the whole document.